Sudah
beberapa bulan ini saya mengenakan gelang manik-manik di kaki. Gelang itu saya
beli di Palangkaraya di toko khusus oleh-oleh. Saya membelu 2 buah gelang yang
niatkan akan saya kenakan di pergelangan tangan yang sama.
Setelah
digunakan di pergelangan tangan, rupanya bear lingkaran kedua gelang ini tidak
sama. Ada satu yang lebih besar lingkarannya, sampai-sampai rasanya hampir
terlepas dari tangan.
Akhirnya
saya pun melepaskannya dan menggunakannya di kaki. Gelang itu dapat masuk ke
kaki saya. Saya pun kemudian memakainya selama berhari-hari. Sampai suatu saat
saya sudah agak bosan dan mau melepaskannya. Saya mendorong-dorong gelang itu
tetapi tidak kunjung dapat terlepas. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya
saya memutuskan untuk tetap memakai gelang kaki itu.
Setelah
dipakai selama berbulan-bulan, ternyata saya cukup menyukainya. Kaki saya yang
agak kekar itu terlihat sedikit lebih keren he he he… Kaki saya juga sudah
terbiasa menggunakannya. O ya, saya juga baru tahu ternyata ada orang yang
memandang orang yang menggunakan gelang kaki dengan konotasi negatif. Katanya orang baik-baik tidak mengenakan gelang kaki.
Anggapan ini saya abaikan saja. Orang tidak berhak menghakimi orang lain hanya
berdasarkan gelang kakinya.
Saya
juga tetap menggunakannya saat pijat refleksi. Memijat kaki yang ada gelangnya
membuat sang terapis harus lebih berjuang. Pernah ada terapis yang ingin
melepaskannya. Saya persilakan saja, kalau bisa. Ternyata ia tidak berhasil
melepaskannya.
Suatu
kali saat mandi, saya membersihkan gelang itu. Saat menggerakkannya dengan cara
menggulungnya, ternyata gelang itu bisa dikeluarkan dari kaki saya. Saya pun
mencobanya beberapa kali dan menemukan trik untuk melepaskan gelang kaki itu.
Walaupun
sudah menemukan trik melepaskan gelaang kaki itu, saya masih suka memakainya.
Saat menuliskan catatan ini, ada sebuah gelang kaki yang melingkar di kaki kiri
saya. {ST}