Saya suka makan sayap ayam.
Kesukaan itu sebenarnya dapat dikatakan tidak sengaja. Saat kecil dulu, kalau
keluarga kami makan ayam, saya memang selalu kebagian bagian sayapnya. Sayap
itu dipotong sehingga bentuknya seperti paha kecil. Saat itu, di kota tempat
saya tinggal, ayam sebagai bahan pangan dijual per ekor. Bagian paha selalu
disediakan untuk Papah dan kakak tertua saya. Tanpa disengaja, saya selalu
memilih bagian sayap ayam saat menyantap ayam.
Sudah beberapa bulan ini saya
mencoba mengurangi berat badan. Selain gerak badan secara rutin, saya juga
mengurangi makanan yang berpotensi membuat gemuk. Tentu saja saya mengurangi
makan ayam goreng cepat saji yang konon kabarnya mengandung banyak lemak dan
kurang menyehatkan itu.
Suatu sore, saya berjalan kaki di
sebuah jalan yang ramai. Di jalan itu ada restoran ayam cepat saji, franchise yang didirikan oleh seorang
pensiunan kolonel. Ayam goreng dari brand ini memang kesukaan saya sejak
lama. Aroma ayam gorengnya yang menguar ke jalan raya itu benar-benar menggoda.
Akhirnya saya benar-benar tergoda.
Saya masuk ke dalam restoran itu dan memesan ayam goreng. Awalnya saya hanya
mau memesan sepotong sayap ayam. Namun, jadinya saya malah memesan menu sayap
ayam yang terdiri dari sepasang sayap ayam yang dipotong-potong menjadi 4
bagian.
Saya harus menunggu pesanan itu
beberapa saat. Selagi menunggu, saya diminta duduk. Nanti pesanannya akan
diantar. Pada saat penantian itu, saya galau. Apakah tetap menunggu pesanannya
atau membatalkannya. Saya membaca buku dengan gelisah. Saat pelayan datang dan
membawa orderan yang salah, saya sempat terpikir lagi untuk membatalkannya.
Kegelisahan itu muncul mungkin
karena “kecurangan” saya dalam diet mengurangi berat badan ini. Jalan kaki yang
tidak seberapa, makannya kok lebih banyak dari yang diniatkan. Niat awalnya kan
pingin makan ayamnya hanya 1 sayap he he he....
Saat pesanan saya datang, saya
berusaha menghilangkan rasa bersalah dan gelisah itu. Saya menata sayap-sayap
ayam itu menjadi lengkung senyuman yang lucu. Saya memotretnya dan
mengunggahnya di media sosial. {ST}