Ana

Sabtu, 03 Maret 2018

Sayap Ayam yang Tersenyum




              Saya suka makan sayap ayam. Kesukaan itu sebenarnya dapat dikatakan tidak sengaja. Saat kecil dulu, kalau keluarga kami makan ayam, saya memang selalu kebagian bagian sayapnya. Sayap itu dipotong sehingga bentuknya seperti paha kecil. Saat itu, di kota tempat saya tinggal, ayam sebagai bahan pangan dijual per ekor. Bagian paha selalu disediakan untuk Papah dan kakak tertua saya. Tanpa disengaja, saya selalu memilih bagian sayap ayam saat menyantap ayam.

              Sudah beberapa bulan ini saya mencoba mengurangi berat badan. Selain gerak badan secara rutin, saya juga mengurangi makanan yang berpotensi membuat gemuk. Tentu saja saya mengurangi makan ayam goreng cepat saji yang konon kabarnya mengandung banyak lemak dan kurang menyehatkan itu.

              Suatu sore, saya berjalan kaki di sebuah jalan yang ramai. Di jalan itu ada restoran ayam cepat saji, franchise yang didirikan oleh seorang pensiunan kolonel.  Ayam goreng dari brand ini memang kesukaan saya sejak lama. Aroma ayam gorengnya yang menguar ke jalan raya itu benar-benar menggoda.

              Akhirnya saya benar-benar tergoda. Saya masuk ke dalam restoran itu dan memesan ayam goreng. Awalnya saya hanya mau memesan sepotong sayap ayam. Namun, jadinya saya malah memesan menu sayap ayam yang terdiri dari sepasang sayap ayam yang dipotong-potong menjadi 4 bagian.

              Saya harus menunggu pesanan itu beberapa saat. Selagi menunggu, saya diminta duduk. Nanti pesanannya akan diantar. Pada saat penantian itu, saya galau. Apakah tetap menunggu pesanannya atau membatalkannya. Saya membaca buku dengan gelisah. Saat pelayan datang dan membawa orderan yang salah, saya sempat terpikir lagi untuk membatalkannya.

              Kegelisahan itu muncul mungkin karena “kecurangan” saya dalam diet mengurangi berat badan ini. Jalan kaki yang tidak seberapa, makannya kok lebih banyak dari yang diniatkan. Niat awalnya kan pingin makan ayamnya hanya 1 sayap he he he....

              Saat pesanan saya datang, saya berusaha menghilangkan rasa bersalah dan gelisah itu. Saya menata sayap-sayap ayam itu menjadi lengkung senyuman yang lucu. Saya memotretnya dan mengunggahnya di media sosial. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini