Ana

Selasa, 13 Maret 2018

Mesisin dan Karamunting Itu Berbeda


Ini bunga mesisin


            Buah mesisin dan karamunting turut menghiasi masa kecil saya. Buah-buah yang tumbuh liar di Palangkaraya ini semacam kudapan kecil yang kadang-kadang didapatkan secra gratis di sekitar tempat tinggal atau dekat sekolah. Kedua buah ini biasanya tumbuh liar di “tanah kosong”, tanah yang ditumbuhi rumput dan semak-semak liar.
            Suatu hari, kedua buah ini mendadak menjadi terkenal di media sosial. Buah-buah ini dianggap memiliki khasiat kesehatan yang dahsyat. Salah satu artikel yang beredar bahkan menyebutkan bahwa buah ini dapat menyembuhkan kanker.  Kira-kira mirip khasiatnya buah merah di Papua gitu, deh.
            Saya sebenarnya tidak terlalu keberatan tentang klaim itu. Buah yang rasanya manis asam itu memang mungkin saja mengandung bahan-bahan yang sangat diperlukan tubuh. Baik untuk kebugaran ataupun untuk pengobatan. Yang membuat saya agak mengerutkan kening karena dalam beberapa artikel dan foto itu disebutkan bahwa mesisin itu sama dengan karamunting. Foto yang diedarkan itua dalah foto buah masisin.
            Saya kemudian mencari informasi tentang kedua buah ini. Saya tidak tahu nama Indonesia maupun nama ilmiahnya. Maka saya pun mencari dengan nama yang saya ketahui, yaitu mesisin dan karamunting. Pencarian pertama tentu saja dengan menggunakan Google.
            Ternyata informasi tentang kedua buah ini sangat sedikit. Bahkan informasi yang ada di institusi resmi pun sangat sedikit. Jurnal ilmiah hampir tidak ditemukan. Mungkin jurnal ini akan lebih mudah ditemukan apabila dicari menggunakan nama ilmiahnya. Berhubung tidak ada informasi resminya, jadi catatan ini saya buat berdasarkan ingatan dan pengetahuan saya saja.
            Bunga mesisin dan karamunting terlihat mirip. Keduanya berwarna ungu. Buahnya pun berwarna ungu. Perbedaan paling mudah dilihat dari daunnya dan buahnya. Daun karamunting memiliki urat, sementara daun mesisin polos. Buah mesisin dan karamunting yang masih mentah agak mirip. Saat matang, buah karamunting merekah. Sementara buah mesisin tetap seperti bentuknya semula, hanya saja warnanya menjadi ungu kehitaman.
            Dari beberapa sumber internet, ada yang mengatakan kalau sudah ada kalangan universitas yang meneliti buah-buah hutan ini. Beberapa di antaranya universitas dari luar negeri. Duh, agak miris juga, ya… Semoga suatu saat nanti akan ada penelitian tentang buah-buahan ini yang dilakukan oleh orang Indonesia. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini