Beberapa kenalan saya pernah
mengatakan kalau mereka memiliki cukup banyak buku yang tidak pernah dibaca.
Ada yang dibeli karena lapar mata, karena sampulnya keren. Ada juga yang dibeli
karena ikut-ikutan. Beberapa lainnya dibeli karena awalnya berniat mau membaca
bukunya tetapi tidak terselesaikan. Kendalanya antara lain kemalasan dan isi
bukunya yang tidak lagi menarik. Kebanyakan buku isinya memang tidak semenarik
sampulnya.
Dalam sebuah forum, teman-teman
ngobrol saya itu semuanya memiliki buku yang dibeli tetapi tidak pernah dibaca.
Mungkin lebih tepatnya belum pernah dibaca. Atau dibaca, tetapi membacanya
tidak sampai selesai. Pada akhirnya, kami mengyimpulkan banyak orang yang hanya
beli buku tapi tidak pernah membacanya. Setelah itu, kami ganti topik
pembicaraan yang lebih asyik.
Sepulang dari pertemuan itu, saat
melihat rak buku di rumah, saya teringat lagi pada topik itu. Sepertinya saya
tidak memiliki masalah yang sama. Saya membaca semua buku yang saya beli.
Beberapa buku bahkan ada yang saya baca beberapa kali.
Selain buku-buku milik sendiri,
saya juga sering pinjam buku di perpustakaan. Saya membaca hampir seluruh
bagian bukunya. Mulai dari halaman belakang sampai halaman depan. Ya, halaman
belakang memang bagian pertama yang saya baca. Saya juga membaca kata
pengantar, ucapan terima kasih, daftar isi, sampai catatan kakinya. {ST}