Bakul
berbahan anyaman ini menjadi sesuatu yang sering terlihat di pasar-pasar
Kalimantan. Bakul di Kalimantan semacam tas belanjaan. Tas ini dibawa ke pasar,
kemudian belanjaan dimasukkan ke dalam tas ini. Harganya termasuk murah. Untuk
bakul besar, harganya Rp 10.000 pada tahun 2018 ini. Saya ingat waktu kecil
dulu harganya hanya Rp 800 sampai Rp 1000.
Keluarga
kami juga sering menggunakan bakul. Selain sebagai tas belanja, bakul juga
sering kami gunakan untuk membawa barang dalam pesawat. Bakul yang biasanya
berisi oleh-oleh itu kami jahit bagian atasnya dengan tali rafia. Jahitan ini
akan membuat bakul tetap tertutup selama perjalanan melalui udara itu. Harga
bakul yang murah membuat kami tidak terlalu sayang untuk menjahit bakul itu
dengan bentuk yang tak karuan.
Bentuk
bakul yang fleksibel dan tidak kaku itu lebih cocok untuk memuat bahan-bahan
yang tidak mudah pecah. Biasanya kami membawa buah atau ikan asin yang sudah
dikemas rapat.
Salah
satu keuntungan bakul lainnya adalah mudah ditemukan saat pencarian bagasi.
Tidak terlalu banyak, atau bahkan tidak ada orang lain, yang membawa bakul
selain keluarga kami. Bakul itu dengan cepat ditemukan di ban berjalan yang
mengantarkan barang-barang bagasi. {ST}