Saat
sedang berjalan-jalan di sekitar Monas, saya tergiur untuk makan bakso. Aroma
bakso itu sangat menarik perhatian. Akhirnya saya pun mampir dan membeli
semangkok bakso beraroma semerbak itu.
Saya
segera mencicipi kuah bakso yang terlihat menggiurkan itu. Saya mendadak
tersentak karena kuahnya terasa hambar. Hampir seperti air panas biasa. Tidak
terasa kaldunya sama sekali. Saya pun kemudian menambahkan garam dan sambel
untuk menambah rasa.
Setelah
berusaha membuat kuahnya lebih terasa, barulah saya memakan baksonya. Yang ini
sama mengejutkannya bagi saya. Baksonya terasa seperti bakso tepung. Hampir
tidak ada rasa dagingnya. Saya akhirnya tidak berhasil menghabiskan bakso
tepung gandum itu.
Setelah
pergi dari tempat itu, saya masih terbayang-bayang makan bakso. Pengalaman
makan bakso tepung berkuah hambar itu tidak menghilangkan bayangan akan bakso
panas yang lezat. Akhirnya saya mampir ke kedai bakso dekat rumah. Kedai bakso
ini sudah terkenal akan bakso dagingnya yang lezat. Saya pun menyantap 2
mangkok bakso dalam sehari itu dalam 2 waktu yang berbeda. {ST}