Ana

Jumat, 09 Februari 2018

Ayo Blonjo Neng Pasar




              Sebuah tulisan di Pasar Beringharjo menarik perhatian saya. Tulisannya “ayo blonjo neng pasar”. Saya menyempatkan diri untuk memotretnya. Hasilnya blur, alias kabur kurang jelas.
              Walaupun fotonya kurang jelas, ingatan tentang tulisan itu terlalu jelas. Karena otak saya sudah langsung menyambungnya dengan peristiwa lain, yaitu sistem belanja online alias daring.
              Sistem belanja daring konon kabarnya berperan besar mengurangi omset pasar tradisional. Hampir semua dagangan yang ada di pasar tradisional memang dapat pula ditemui pasar daring. Kemungkinan pasar yang terletak di ujung Jalan Malioboro itu juga terkena dampaknya.
              Imbauan “ayo blonjo neng pasar” memang tepat untuk menanggulangi penurunan omset itu. Pengalaman belanja di pasar memang berbeda dengan belanja daring. Walaupun sering belanja daring dengan alasan lebih praktis, saya juga menikmati belanja ke pasar dan menikmati suasananya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini