Beberapa
tahun belakangan ini, hubungan saya dengan beberapa teman yang berbeda agama
ada yang menjadi renggang. Kerenggangan itu bersamaan dengan aneka aksi yang
mengatasnamakan agama tertentu, dan teman saya itu menjadi peserta aksinya.
Kerenggangan
itu bahkan ada yang menjadi keterpisahan. Sepertinya teman saya itu tidak lagi
mau berteman dengan saya karena saya memiliki kepercayaan yang berbeda. Mungkin
saya sudah dianggap sebagai mantan teman olehnya.
Salah
satu bukti terkuatnya adalah pertemanan di media sosial. Beberapa teman saya
itu menghentikan pertemanan alias unfriend.
Peristiwa unfriend ini ada yang saya
sadari ada juga yang tidak, apalagi sebenarnya saya tidak terlalu sering
memantau perkembangan di media sosial.
Beberapa
teman saya ada yang merasa sakit hati karena peristiwa unfriend itu. Saya, sih,
enggak terlalu masukin hati. Sebagai bocah introvert, sebenarnya saya tidak perlu
terlalu banyak teman, apalagi yang tidak terlalu dekat. Pernah juga saya
menyayangkan hal tersebut. Namun, belakangan malah bersyukur, kok. Kehilangan
mereka artinya mengetahui mana yang beneran teman, mana yang hanya sekedar
kenalan. Itu artinya menemukan teman sejati. {ST}