Manusia jeruk ini terbentuk tanpa
sengaja. Saya membuatnya dari tumpukan kulit jeruk. Jeruk itu saya makan di
sela-sela waktu kerja di kantor. Saat melihat ada 2 titik lebam di kulit jeruk
yang melingkar, saya langsung terpikir pada sepasang mata. Saya kemudian
menggambar lengkung senyuman menggunakan bolpoin bertinta hitam. Maka jadilah
“wajah”nya.
Kulit jeruk sisanya kemudian saya
bentuk menjadi badannya. Biji-bijinya saya letakkan di tengah-tengah seperti
hiasan dadanya. Maka terbentuklah manusia jeruk ini. Saya memberinya nama
Jeril, si manusia jeruk. {ST}