Suatu
malam, saya berkendara menggunakan jasa transportasi online. Pengemudi itu menelepon saya dan menanyakan ada berapa
orang yang akan diantar. Sejujurnya, saya tidak suka pertanyaan itu. Berapa orang
yang akan diantar menurut saya tidak seharusnya dipertanyakan. Tugasnya
hanyalah mengantar, entah itu 1 atau 5 orang. Kalau penumpangnya berlebihan,
barulah dia boleh menyampaikan keberatan.
Saat
mobil itu datang, saya langsung masuk ke dalam mobil. Sambil duduk saya melihat
ke arah luar. Entah mengapa, saya merasa seperti ada orang lain di dalam mobil
itu. Saya menoleh ke tempat duduk belakang. Tidak ada orang. Sepertinya hanay
perasaan saya saja. Atau mungkin sesuatu yang gaib? Hehe…
Saat
memandang ke arah kursi depan, saya kaget. Saya melihat ada kepala kecil yang
terkulai. Itu kepala anak kecil.
“Itu
anaknya, Pak?” tanya saya.
“Hmmm….
Iya. Maaf, Bu. Saya bawa anak. Tadi anaknya mau ikut, enggak mau ditinggal,”
kata bapak pengemudi itu.
“Oooo…gitu,”
jawab saya maklum.
Saya
langsung mendadak dapat memaklumi mengapa bapak itu menanyakan berapa orang
yang akan diantarkan. Adanya anak itu akan membuat tempat duduk berkurang. Anak
itu pun mungkin tidak merasa nyaman dengan adanya banyak orang yang asing.
Anak
itu tetap tertidur selama perjalanan. Kepalanya yang semula terkulai ke kiri,
berubah ke kanan. Bapaknya dengan sigap menangkap kepala anak itu sebelum
terjatuh. Saya melihat bapak itu sempat mengguncang anaknya sedikit, seperti
ingin membangunkannya. Namun, anak itu tetap terlelap sampai saya turun dari
kendaraan. {ST}