Ana

Jumat, 22 Desember 2017

Mendadak Libur Natal ke Jogja



            Libur Natal biasanya selalu kami rencanakan dengan baik. Sebagai orang yang merayakan Natal, keluarga kami selalu berusaha berkumpul bersama. Biasanya kami berkumpul di rumah. Berhubung keluarga kami memiliki 2 buah rumah di kota yang berbeda, maka biasanya kami merayakan Natal di kedua kota itu secara bergantian.
            Natal selalu berarti sukacita, di mana keluarga berkumpul bersama, biasanya sambil makan-makan. Nah, inilah yang luput dari perhatian saya. Namun, selalu menjadi perhatian para ibu rumah tangga. Menyiapkan makanan itu dapat dikatakan sebagai sesuatu yang merepotkan. Mamah mengatakan kalau tahun ini ia tidak mau terlalu repot menyiapkan makanan. Kalau bisa, Natal dirayakan tidak di rumah. Ia sempat mengusulkan ke Bali. Sekalian liburan bersenang-senang katanya.
            Saya sebenarnya tidak terlalu mengerti bagaimana repotnya menyiapkan makanan dan membuka rumah. Mungkin karena saya memang tidak terlibat sepenuhnya. Saya hanya ikut menyiapkan saat ada waktu luang. Saat sedang bekerja, saya tidak terlalu memikirkan urusan open house dan ketersediaan daging di pasar. Natal artinya waktu bersenang-senang, sementara para ibu rumah tangga seperti Mamah stress memikirkan open house.
            Mendengar alasan Mamah yang ingin liburan, saya mengusulkan untuk ke Jogja saja. Ada beberapa pertimbangan yang menjadi alasannya. Jogja adalah kota wisata. Di Jogja, kami juga memiliki banyak saudara yang dapat kami kunjungi. Mamah menyetujui ide ini. Karena itulah kami menghabiskan waktu liburan bersama di Jogja pada akhir tahun 2017 ini. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini