Saya sangat
senang bertemu dengan keponakan kecil saya si Joe. Sekarang dia sudah berusia 4
tahun dan pandai berbicara. Anak ini dapat bercerita dengan baik. Suara
kekanakannya yang cadel makin menghibur ruang dengar saya.
Saya bertemu
Joe sehari setelah pemakaman tantenya, Lusy. Kepergian Lusy ditangisi oleh
orang-orang dewasa di keluarganya, namun tidak oleh keponakan kecilnya ini.
Sepertinya ia belum tahu apa artinya sedih.
Joe dapat
menceritakan secara deskriptif, apa saja yang terjadi di hari pemakaman itu. Ia
menceritakan semua kejadian beserta kesan-kesannya. Ia bercerita tentang
kejadian di rumah duka, di perjalanan, sampai di makam. Saya terkesan juga
mendengarnya. Ia menceritakannya seperti sebuah pengalaman baru yang
menegangkan. Namun, sekali lagi Joe tidak sedih. Sepertinya, ia belum sadar
bahwa kematian itu berarti berpisah selamanya. Tantenya itu tidak akan pernah
lagi ditemuinya. Mungkin, saat ia menyadari hal itu, ia akan merasa sedih. {ST}