Ana

Minggu, 10 September 2017

Pengalaman Diet GM




            Saya sudah 2 kali berniat melakukan diet GM. Yang pertama kali tidak berhasil baik karena saya tidak dapat menyelesaikannya. Saya sudah menyerah di hari kedua. Yang kedua tidak terlalu berhasil juga, sih. Begini ceritanya…
            Saya merencanakan melakukan diet bertepatan dengan hari libur Idul Adha tanggal 1 September 2017. Tidak ada perayaan atau kewajiban lain yang harus saya lakukan saat itu. Hari libur yang berdekatan dengan akhir minggu itu saya pilih karena memperhitungkan keadaan dan juga evaluasi dari percobaan diet sebelumnya. Sebelumnya, saya gagal karena tidak kuat saat seharian memakan sayur saja. Badan saya lemas, otak juga rasanya buntu. Tidak bisa berpikir sama sekali. Padahal saat itu saya sedang bekerja di kantor.
            Saya mengawali diet saya pada tanggal 31 Agustus 2017. Saya membeli aneka buah untuk mengawali diet saya. Buah-buahan itu saya potong-potong dan diletakkan dalam kontainer berbentuk kotak. Saya membawa buah itu ke kantor. Berhubung bawaannya berat, maka saya ke kantor menggunakan mobil.
Buah-buahan itulah yang menjadi bahan makanan saya sepanjang hari. Saya memakannya dengan menggunakan mangkok kecil. Entah berapa kali saya bolak-balik mengisi ulang mangkok saya. Saya berhenti menghitungnya di hitungan ke-5. Diet hari pertama ini dapat dikatakan sukses. Seharian itu saya memang hanya memakan buah.
Hari kedua, harinya makan sayur, saya lewati di rumah. Sambil makan sayuran, saya menonton TV. Saat itu banyak tayangan tentang masakan daging, terutama kambing. Tampilan masakan itu membuat saya agak ngiler, apalagi setelah seharian makan sayur bening. Saya juga menambah menu saya dengan tumis buncis yang lebih ada rasanya ketimbang sayur bening. Hari kedua ini tidak berlangsung lancar. Tubuh saya lemas sekali. Menjelang malam akhirnya saya makan sedikit nasi untuk nenambah tenaga. Dapat dikatakan diet saya gagal.
Hari ketiga perjuangannya lebih berat. Hari ketiga yang jatuh di hari Sabtu ini saya ada acara di luar rumah. Dari rumah saya berniat hanya makan buah dan sayur saja. Namun niat itu tidak terlaksana di jam makan siang. Menu yang disajikan tidak ada sayurnya. Buah yang ada hanya buah pisang. Padahal, dalam diet hari ketiga ini seharusnya tidak boleh makan buah pisang.
Diet hari ketiga makin kacau saat saya berkunjung ke IKEA. Di tempat ini ada banyak makanan Swedia. Saya memilih makan ikan dan sayur. Setelah itu, saya tidak lagi memikirkan diet saya yang sudah terlanjur kacau itu. Malamnya saya makan ikan bakar dan udang rebus.
Hari 4, 5, dan 6 berjalan relatif lancar. Menu makan protein lumayan memberi tenaga. Kegiatan tidak terlalu terganggu. Baru pada hari ke-7 dietnya gagal lagi. Saya tidak punya beras merah. Kantin yang biasanya menjual nasi merah juga kali ini tidak menjualnya. Akhirnya saya makan seperti biasa saja. Saya bertekad akan mengulai diet ini sebulan lagi. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini