Ada
beberapa orang yang kesulitan untuk berkonsentrasi. Orang-orang seperti ini
hanya dapat memusatkan perhatian sebentar saja pada sesuatu. Kalau ada yang
mengganggunya, maka perhatiannya akan teralih. Beberapa orang di keluarga saya
mengalami kesulitan ini, termasuk saya.
Beberapa
tahun yang lalu, saya pernah dites secara psikologi. Saat itu memang ada
hasilnya yang menunjukkan kalau saya adalah orang yang kesulitan untuk
berkonsentrasi. Saya tidak mau mengakuinya karena saya adalah orang yang
tenang, apalagi dibandingkan dengan kakak saya.
Saya ingat, saya
sebal sekali dengan psikolog itu. Namun, ada kata-katanya yang masih membekas.
Kesulitan itu dapat diatasi dengan berusaha. Dalam hal ini adalah berusaha
berkonsentrasi. Sepertinya itulah yang saya lakukan selama bertahun-tahun.
Setelah itu, saya
memang berusaha keras berkonsentrasi pada sesuatu. Saya berhasil mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan detail, bahkan menyukainya. Saya juga dapat mengerjakan
karya yang perlu ketekunan dan waktu lama. Saya dapat lebih mudah
berkonsentrasi. Berkonsentrasi atau fokus pada sesuatu membuat karya yang saya
hasilkan lebih baik.
Dalam perjalanan
hidup, saya bertemu dengan banyak orang yang sebenarnya tidak memiliki masalah
untuk berkonsentrasi. Namun sepertinya mereka menyia-nyiakannya. Waktu yang ada
terbuang sia-sia tanpa suatu karya.
Saya pernah membaca
buku bahwa kebiasaan berpikir dapat mengubah orang. Sepertinya saya sudah
berubah. Dari orang yang kesulitan berkonsentrasi, menjadi orang yang fokus
mengerjakan sesuatu. Tentu saja fokus bekerja harus konsentrasi. Sayangnya
“penyakit” saya itu kadang-kadang kumat kalau lagi ada deadline. Apalagi pekerjaan yang harus saya kerjakan itu tidak
terlalu saya sukai. Tiba-tiba saya sangat susah berkonsentrasi. {ST}