Ana

Minggu, 03 September 2017

Buku: Rumah Kecil di Hutan




            Buku kecil ini mengisahkan keluarga-keluarga di Amerika Serikat beberapa ratus tahun yang lalu. Mereka dapat dikatakan sebagai keluarga pionir. Saat itu Benua Amerika adalah tanah yang baru ditemukan. Kisah-kisah mereka ini dituliskan dalam buku berseri. Buku “Rumah Kecil di Hutan” ini adalah salah satunya.       
Buku ini saya baca 2 kali. Keduanya meminjam di perpustakaan. Kisah-kisah dalam buku ini membangkitkan imajinasi saya. Saya dapat membayangkan kehidupan mereka, bahkan jauh lebih banyak dari yang dituliskan di buku.
“Rumah Kecil di Hutan” adalah cerita tentang Caroline Quiner dan keluarganya. Keluarga Quiner terpaksa pindah dari tempat tinggal mereka yang lama untuk menempati tanah yang dibeli oleh ibu mereka. Keluarga ini terdiri dari seorang ibu dengan 6 orang anak. Ada 3 anak laki-laki dan 3 anak perempuan dalam keluarga ini.
Keluarga Quiner memindahkan barang-barang mereka dengan menggunakan kereta yang ditarik oleh lembu. Setibanya di sana, mereka tinggal dalam pondok sederhana yang dibuat dari kayu gelondongan. Jendela pondok ini harus ditutup dengan kulit rusa supaya angin kencang tidak masuk. Kaca jendela yang bening menjadi bagian dari akhir buku ini.
Keluarga Quiner mengolah tanah mereka menjadi pertanian. Semua anak dikisahkan memiliki tugas masing-masing untuk kelanjutan hidup mereka. Anak yang sudah besar maupun masih kecil memiliki tugas sesuai kemampuannya. Kerja keras mereka mengolah tanah itu sempat memberi harapan saat tanaman mereka bertumbuh. Harapan itu kemudian hilang bersama badai yang menerpa.
Keluarga besar itu kemudian pergi ke kota terdekat untuk mencari pekerjaan. Syukurnya, mereka segera mendapatkannya. Seorang kaya memerlukan bantuan untuk menyiapkan makanan bagi pekerjanya. Ibu Quiner yang pandai memasaklah yang mendapatkan pekerjaan itu. Pekerjaan itu dapat dikatakan sebagai pekerjaan mereka sekeluarga karena seluruh keluarga turut membantu menyiapkan makanan.
Kehidupan Keluarga Quiner yang dikisahkan di buku itu selalu penuh kerja keras dan usaha. Namun mereka tetap bisa bersyukur dan bersukacita. Salah satu yang membuat mereka bersukacita adalah banyaknya anggota keluarga mereka itu. Mereka juga bersyukur karena adanya pertolongan di saat yang tepat saat mereka mengalami kesulitan. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini