Buku
kecil ini mengisahkan keluarga-keluarga di Amerika Serikat beberapa ratus tahun
yang lalu. Mereka dapat dikatakan sebagai keluarga pionir. Saat itu Benua
Amerika adalah tanah yang baru ditemukan. Kisah-kisah mereka ini dituliskan
dalam buku berseri. Buku “Rumah Kecil di Hutan” ini adalah salah satunya.
Buku
ini saya baca 2 kali. Keduanya meminjam di perpustakaan. Kisah-kisah dalam buku
ini membangkitkan imajinasi saya. Saya dapat membayangkan kehidupan mereka,
bahkan jauh lebih banyak dari yang dituliskan di buku.
“Rumah
Kecil di Hutan” adalah cerita tentang Caroline Quiner dan keluarganya. Keluarga
Quiner terpaksa pindah dari tempat tinggal mereka yang lama untuk menempati
tanah yang dibeli oleh ibu mereka. Keluarga ini terdiri dari seorang ibu dengan
6 orang anak. Ada 3 anak laki-laki dan 3 anak perempuan dalam keluarga ini.
Keluarga
Quiner memindahkan barang-barang mereka dengan menggunakan kereta yang ditarik
oleh lembu. Setibanya di sana, mereka tinggal dalam pondok sederhana yang
dibuat dari kayu gelondongan. Jendela pondok ini harus ditutup dengan kulit
rusa supaya angin kencang tidak masuk. Kaca jendela yang bening menjadi bagian
dari akhir buku ini.
Keluarga
Quiner mengolah tanah mereka menjadi pertanian. Semua anak dikisahkan memiliki
tugas masing-masing untuk kelanjutan hidup mereka. Anak yang sudah besar maupun
masih kecil memiliki tugas sesuai kemampuannya. Kerja keras mereka mengolah
tanah itu sempat memberi harapan saat tanaman mereka bertumbuh. Harapan itu
kemudian hilang bersama badai yang menerpa.
Keluarga
besar itu kemudian pergi ke kota terdekat untuk mencari pekerjaan. Syukurnya,
mereka segera mendapatkannya. Seorang kaya memerlukan bantuan untuk menyiapkan
makanan bagi pekerjanya. Ibu Quiner yang pandai memasaklah yang mendapatkan pekerjaan
itu. Pekerjaan itu dapat dikatakan sebagai pekerjaan mereka sekeluarga karena
seluruh keluarga turut membantu menyiapkan makanan.
Kehidupan
Keluarga Quiner yang dikisahkan di buku itu selalu penuh kerja keras dan usaha.
Namun mereka tetap bisa bersyukur dan bersukacita. Salah satu yang membuat
mereka bersukacita adalah banyaknya anggota keluarga mereka itu. Mereka juga
bersyukur karena adanya pertolongan di saat yang tepat saat mereka mengalami
kesulitan. {ST}