Ana

Selasa, 22 Agustus 2017

Tidak Sempat Beli OLeh-Oleh




            Saat bepergian, saya hampir selalu menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh. Biasanya saya membeli makanan, supaya bisa dinikmati bersama baik di kantor atau di rumah. Kebiasaan ini, walaupun kadang-kadang membuat kantong agak bokek, tetap saya lakukan. Membawa oleh-oleh semacam sarana untuk berbagi sukacita bagi saya.
            Jogja adalah salah satu kota yang memiliki paling banyak jenis oleh-oleh berupa makanan. Harganya pun tidak seberapa. Ada yang murah banget, ada yang agak mahal. Kalau yang mahal banget rasanya hampir tidak ada. Saya hampir selalu membawa oleh-oleh saat kembali ke Jakarta dari kota ini. Penjual oleh-oleh pun sangat banyak. Bakpia, oleh-oleh khas kota ini, dijual di banyak tempat dengan mutu yang hampir sama.
            Kemudahan untuk mendapatkan oleh-oleh di Jogja membuat saya menunda-nunda untuk membelinya. Dalam perjalanan terakhir saya ke Jogja, saya menundanya sampai beberapa jam sebelum kepergian saya. Saya pikir saya dapat membelinya dalam perjalanan ke bandara.
            Ternyata perkiraan saya meleset. Perjalanan ke bandara memakan waktu cukup lama karena padatnya lalu lintas. Perjalanan yang dulunya memakan waktu tidak sampai setengah jam, kali ini memakan waktu lebih dari 1 jam. Saya deg-degan hampir selama perjalanan karena takut ketinggalan pesawat. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak membeli oleh-oleh akrena tidak sempat. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini