Ana

Minggu, 06 Agustus 2017

Pilihan Setelah Kekecewaan




            Kecewa adalah perasaan yang manusiawi. Perasaan kecewa memang umum terjadi pada manusia. Saya juga pernah mengalaminya. Menurut saya perasaan kecewa adalah perasaan yang paling sulit diatasi. Beberapa peristiwa kekecewaan saya itu juga ada yang saya tuliskan di blog ini.
Baca juga: Kecewa
            Dengan makin bertambahnya umur, saya makin bisa mengelola kekecewaan. Yang jelas saya makin sadar bahwa saya memiliki pilihan saat mengalami rasa kecewa. Pilihan untuk memilih reaksi. Dari banyak pilihan itu, ada 2 pilihan yang mendasar, yaitu pilihan yang positif atau negatif. Saya membuat sendiri penggolongan ini berdasarkan akibat yang ditimbulkannya.
            Membuat pilihan ini perlu latihan dan pemikiran yang tidak seketika terjadi. Perlu waktu bertahun-tahun untuk dapat memilih pilihan yang tepat. Sebelum itu terjadi, saya sudah melakukan kesalahan banyak sekali, termasuk membeberkannya di dunia maya.
            Menurut saya membeberkan kekecewaan di dunia maya bukanlah pilihan yang tepat. Membeberkan di dunia maya, misalnya di status Facebook, akan dibaca oleh banyak orang. Orang yang membacanya kemudian akan menjadi terpengaruh. Pengaruh itu dapat berupa cara pandang orang itu berubah menjadi sama dengan orang yang meng-update status, atau malah menentangnya. Ada juga yang kemudian merasa senasib dengan orang tersebut. Orang yang senasib ini kemudian menuliskan pengalaman buruknya yang membuatnya kecewa. Laman itu kemudian berubah menjadi halaman curhat orang-orang yang dikecewakan.
            Mengungkapkan rasa kecewa secara lisan juga berbahaya. Terutama saat mengungkapkannya kepada orang yang belum terlalu kenal. Atau sebenarnya yang sudah kenal baik namun punya tabiat penggosip. Rasa kecewa yang kita ungkapkan secara lisan itu kemungkinan menyebar dan menjadi pergunjingan. Selain itu juga akan mengungkit ingatan orang-orang yang mendengarnya sehingga ikut mencari-cari apa saja yang membuatnya menjadi kecewa.
            Saya membuat catatan ini saat melihat banyaknya ungkapan kekecewaan di linmasa media sosial saya. Sekalian juga sebagai pengingat supaya saya lebih bijak lagi mengelola kekecewaan. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini