Ana

Rabu, 05 Juli 2017

Jembatan yang Ujungnya Terputus





            Dari jauh jembatan itu terlihat seperti jembatan biasa. Ada ribuan jembatan di dunia ini yang menggunakan struktur baja yang mirip. Melihat letaknya, orang sudah bisa menebak kalau jembatan itu berguna untuk menghubungkan kedua sisi sungai.
            “Ini jembatan istimewa,” kata seorang yang menemani saya di dekat jembatan itu.
            “Apa istimewanya?” tanya saya penasaran. Bagi saya jembatan itu terlihat mirip dengan jembatan-jembatan lain yang pernah saya lihat atau lalui.
            “Jembatan ini putus,” ucapnya singkat.
            Tanpa banyak berbincang lagi, kami segera menuju ke jembatan itu. Jembatan itu sepi sekali. Hampir tidak ada orang yang melintas. Kami hanya bertemu sepasang manusia yang sepertinya sedang memadu cinta. Kami melintasi jembatan yang di bagian bawahnya sungai itu. Belum sampai ke ujung jembatan, mobil dihentikan.
            “Wah, ternyata benar. Jembatannya putus,” kata saya kagum.
            Bagian ujung jembatan itu tidak terhubung dengan jalan. Pada bagian ujungnya, terlihat rawa yang luas. Rawa itu terletak jauh di bawah ujung jembatan. Tidak mungkin ada kendaraan yang dapat melewati rawa itu kalau tidak ada struktur jalan yang menopangnya. Jembatan itu benar-benar putus.
Saya berjalan ke ujung jembatan itu sambil menenteng kamera saya. Saya memotret keunikan itu berkali-kali. Jembatan ini memang unik, karena dibangun tapi tidak digunakan. Sambil memotret pikiran saya mulai mereka-reka berapa biaya yang diperlukan untuk membangun jembatan itu. Jembatan, yang seharusnya menghubungkan 2 buah sungai itu, tidak digunakan sebagaimana mestinya. Jembatan itu hanya menjadi semacam monumen.
Kabarnya, putusnya jembatan itu karena kurang koordinasi, atau kurang dana. Hmm… atau mungkin juga kurang akhlak. Dananya dikorupsi. Jembatan itu menghubungkan 2 sisi sungai yang juga menghubungkan 2 buah provinsi. Salah satu provinsi menjalankan proyek ini, sementara yang lainnya tidak. Jadilah jembatan itu hanya dibuat di salah satu provinsi saja.
Saya mengunggah foto saya di jembatan ini pada akun media sosial saya. Namun, saya tidak menyebutkan lokasinya. Entah mengapa, saya malu melihat jembatan itu. Malu karena bangsa saya ini telah menyia-nyiakan seumber daya untuk membangun jembatan yang tidak ada gunanya. Saya juga tidak menyebutkan lokasinya di blog saya ini. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini