Ana

Jumat, 28 Juli 2017

Cerita Anak yang “Menyeramkan”




            Saya menghadiri acara untuk anak-anak beberapa hari yang lalu. Salah satu acaranya adalah pementasan teater oleh sanggar yang anggotanya anak-anak. Saya menantikan penampilan mereka walaupun waktu pementasannya sempat ditunda karena beberapa kendala.
Anak-anak itu sepertinya sangat senang akan mentas. Penundaan membuat beberapa dari mereka berwajah kesal. Perubahan drastis segera terjadi ketika akhirnya ada pengumuman bahwa mereka akan segera tampil. Beberapa orang anak bersorak gembira.
Penampilan anak-anak itu diawali dengan nyanyian riang. Baru kemudian dilanjutkan dengan dialognya. Saya yang semula tersenyum melihat penampilan mereka, lama-lama jadi mengernyitkan kening. Cerita yang ditampilkan itu agak “menyeramkan”
Cerita yang dikisahkan adalah tentang anak yang diculik. Anak ini tidak hanya sekedar diculik tetapi juga mendapat perlakuan yang tidak semestinya, lengkap dengan adegan kejahatannya.
Kemungkinan besar ide cerita itu berasal dari kejadian sehari-hari, di kota metropolitan ini. Kejahatan terhadap anak dapat dianggap berita yang biasa ada di media massa. Saya turut prihatin akan kenyataan itu. Namun kalau sampai dijadikan ide buat drama, kok, ya rasanya agak berlebihan. Apalagi dengan adegan kejahatannya.
Kebanyakan anak-anak, setahu saya, belum dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang benar dan mana yang salah. Dengan mendapat pemaparan seperti itu dapat membuat anak terpengaruh. Sebaiknya anak mendapat pengaruh baik dari sekitarnya karena lingkungan akan membentuk kepribadian anak tersebut.
Setelah beberapa saat menonton penampilan mereka, akhirnya saya tidak tahan. Saya akhirnya melangkahkan kaki  dan pergi. Semoga saja pengelola sanggar itu dapat membuat kreasi yang lebih baik. Kreasi yang dapat membuat kehidupan anak-anak itu semakin baik. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini