Ana

Kamis, 08 Juni 2017

Sapaan “Bapak”




            Saya mendapat email rutin dari sebuah layanan di mana saya menjadi pelanggannya. Email rutin itu memberikan informasi tentang kebijakan dan juga promosi yang diberikan kepada pelanggan setianya. Email itu awalnya saya terima sebagai hal biasa, sampai akhirnya saya merasa terganggu karena selalu disapa dengan sebutan “Bapak”.
            Sapaan “Bapak” adalah sapaan yang sopan untuk seorang lelaki dewasa. Untuk seorang perempuan seperti saya ini, sebutan itu tidak tepat. Sebutan yang tidak tepat kadang kadang memang terjadi pada orang yang namanya tidak mencerminkan gendernya, misalnya Eka, Dwi, atau Tri. Nama saya Sylvana, nama yang umumnya digunakan oleh perempuan. Kenyataannya, saya memang perempuan.
Terus-terusan mendapat sebutan yang tidak tepat membuat saya makin terganggu. Apalagi email itu selalu menyapa saya sebagai pelanggan setia. Bagaimana tidak setia, saya sudah menjadi pelanggannya selama lebih dari 10 tahun. Saya yang setia namun mereka tidak. Orang yang setia tidak akan salah sebut asal-asalan.
Suatu hari, akhirnya saya membalas email itu. “Tolong jangan memanggil saya Bapak. Terima kasih.” Hanya itu isi surat balasan saya. Surat itu tidak ditanggapi langsung. Namun ada perubahan di email berikutnya. Saya tidak lagi disapa dengan sebutan “Bapak”. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini