Di
bus Transjakarta ada aturan atau larangan untuk tidak berdiri di dekat pintu.
Saya dapat memahami aturan itu. Selain untuk memudahkan arus keluar masuk
penumpang, juga untuk keamanan penumpang itu sendiri.
Aturan
itu sering diabaikan. Terus terang saya juga sering mengabaikannya. Saya cukup
sering memilih berdiri di dekat pintu saat tidak kebagian tempat duduk. Di
dekat pintu, ada tempat untuk bersandar, baik bersandar ke pembatas atau
langsung ke pintunya. Biasanya saya memilih pintu yang tidak menghadap ke
halte. Pintu ini hampir tidak pernah dibuka selama perjalanan.
Suatu
hari saat naik Transjakarta, saya mendapat tempat duduk. Dari tempat duduk itu,
saya dapat melihat ke arah pintu. Di pintu itu ada tulisan “dilarang berdiri di
area pintoe”. Tulisan itu menarik perhatian saya. Mengapa yang tertulis pintoe?
Bukan pintu?
Setelah
diamati lagi, rupanya bus yang saya tumpangi saat itu adalah bus vintage. Bus
yang memang dirancang seperti bus jadul yang dulu sering beredar di Jakarta. Pantas
saja tulisannya pun jadul. {ST}