Ana

Minggu, 04 Juni 2017

Belajar Boneka Tangan




            Sudah cukup lama saya ingin belajar boneka tangan. Boneka tangan adalah sarana menarik untuk bercerita, terutama bagi anak-anak. Boneka tangan tidak hanya menjadi pelengkap cerita. Boneka itu juga dapat menjadi tokoh utamanya.
            Saya menyambut gembira saat ada yang mengajak belajar bercerita menggunakan boneka tangan. Seorang pendongeng profesional yang menjadi pengajarnya. Kelas yang saya ikuti ini hanya diikuti oleh 6 orang lainnya. Dengan hanya 7 orang siswa, belajar dapat lebih efektif.
            Belajar bercerita ini diadakan selama 2 hari. Selain mendapatkan pengetahuan, juga keterampilan. Kami belajar bercerita menggunakan panggung boneka secara kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang.
            Salah satu pelajaran yang masih saya ingat adalah cara boneka berbicara. Setiap kali sang boneka berbicara, mulutnya dibuka. Tepatnya setiap suku kata yang disebutkan, mulutnya terbuka. Pengetahuan ini dapat dengan mudah diingat atau dihafalkan, namun tidak mudah saat melakukannya. Perlu konsentrasi tingkat tinggi untuk dapat melakukannya dengan baik.
            Ada juga teknik mengubah suara. Ada suara tinggi dengan nada dasar diambil dari huruf i melengking. Ada suara berdasar huruf e, yang jadinya kira-kira seperti suara Donald Bebek. Ada juga nada rendah berdasar huruf a.
Bagi orang yang sudah berpengalaman, dapat mengubah suaranya menjadi beberapa macam. Buat kami yang saat itu masih belajar, paling-paling bisanya hanya 1 jenis suara. Kalau ditambah suara asli, jadinya 2. Saya paling cocok menggunakan nada suara rendah, berdasar huruf a. Suara ini cocok untuk karakter yang bijaksana.
Dari sesi kelas singkat itu, dapat disimpulkan kalau bercerita menggunakan boneka tangan adalah keterampilan. Keterampilan ini akan semakin baik kalau sering berlatih. Saya masih perlu buanyaaak sekali jam latihan. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini