Ana

Rabu, 05 April 2017

Diturunkan Oleh Abang Bajaj


            Saya cukup sering naik bajaj. Biasanya saya naik bajaj dari halte dekat rumah menuju ke rumah. Pengemudi bajaj di situ rata-rata sudah mengenal saya dan ke mana saya minta diantarkan. Begitu pula yang terjadi pada malam hari itu. Saya naik bajaj yang dikemudikan oleh orang yang sudah saya kenal.
            “Mbak, maaf saya liat henpon dulu,” kata pengemudi itu sambil menghentikan bajaj birunya.
            HP pengemudi itu sebelumnya memang berbunyi. Ternyata ia menerima telepon. Ia mengangkatnya dan bercakap-cakap menggunakan bahasa Jawa. Saya menanti dengan sabar di bangku belakang.
            “Mbak, naik bajaj yang lain aja, ya. Ini anak saya minta jemput,” kata pengemudi itu sambil menjalankan bajajnya.
            Ia menjalankan bajajnya kembali ke pangkalan tempat saya naik tadi. Dengan sigap ia membuka pintu dan mempersilakan saya untuk turun. Saya pun turun dengan wajah bingung.
            “Naik yang itu, Mbak,” ujarnya dari dalam bajaj yang berjalan meninggalkan saya itu.
            Tak jauh dari situ memang ada bajaj lain. Pengemudinya sudah pernah mengantarkan saya sebelumnya. Sepertinya ia paham akan permasalahan temannya. Dengan ramah ia mempersilakan saya masuk ke dalam bajajnya. Saya pun diantar pulang dengan menggunakan bajaj yang ini.
            Dalam perjalanan itu, saya dan pengemudi bajaj bercakap-cakap tentang pengemudi bajaj yang sebelumnya. Rupanya anak sang pengemudi itu masih kecil dan meminta dijemput. Maka bapaknya pun dengan sigap datang untuk menjemput. Penumpangnya dioper ke pengemudi lainnya. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini