Ana

Selasa, 07 Maret 2017

Feri Menyeberang Sungai Kahayan




            Sungai Kahayan dulunya menjadi sarana transportasi utama bagi penduduk yang tinggal di tepiannya, termasuk para leluhur saya. Sungai ini menjadi bagian dari kehidupan mereka. Sejak adanya jalan darat, transportasi lewat sungai sudah berkurang. Hampir semua desa di tepian Sungai Kahayan dapat dicapai melalaui jalan darat.

            Pada saat mengunjungi kampung halaman Papah di bulan Januari 2017, kami menempuh jalan darat. Hanya sedikit saja bagian sungai yang kami rasakan, yaitu saat menyeberang dengan feri untuk memperpendek jarak tempuh.

            Menyeberangi sungai itu sebenarnya dapat dilakukan lewat jembatan. Untuk mencapai jembatan itu, kami harus memutar dulu. Saudara saya yang menyetir menyarankan sebaiknya kami menyeberang dengan feri saja karena lebih hemat waktu dan juga bahan bakar.

            Feri yang kami tumpangi itu tidak seperti feri yang ada di perairan sekitar Pulau Jawa. Hmmm…. Sebenarnya saya tidak yakin benda itu dapat dikatakan feri atau tidak. Dari bentuknya, terlihat sudah tua. Mungkin feri itu adalah peninggalan masa silam, saat transportasi sungai sedang jaya.

            Bentang Sungai Kahayan tidak terlalu lebar, hanya perlu waktu tidak sampai 15 menit untuk sampai ke seberang. Perjalanan menyeberang itu kami gunakan untuk berbincang-bincang dan berfoto bersama. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini