Ana

Rabu, 15 Februari 2017

Tiang Bekas Telepon Umum Koin




            Saya langsung memotret tiang ini saat berjalan-jalan sore di kota Palangkaraya. Saya mengenali tiang itu. Tiang itu adalah tiang telepon umum koin. Telepon umum koin itu menjadi semacam mainan bagi saya waktu kecil dulu.
            Telepon umum itu letaknya tak terlalu jauh dari rumah kami. Dalam perjalanan ke sekolah ataupun pulangnya, kami bisa memilih rute yang melewati telepon umum koin itu. Saat itulah kami sering iseng menggunakan telepon umum koin itu. Kami itu maksudnya adalah saya dan kakak saya. Itu adalah anggota tetapnya. Selain kami berdua, ada beberapa teman lain yang juga suka menggunakannya.
            Saya memilih kata iseng menggunakan karena itu memang perbuatan iseng. Sebenarnya kami tidak perlu menelepon sama sekali. Kami menelepon ke rumah dan menanyakan keadaan rumah atau menu makan siang. Pertanyaan itu dapat kami ajukan langsung tanpa bantuan telepon umum koin. Hanya dalam waktu beberapa menit, kami sudah tiba di rumah.
            Selain menelepon ke rumah sendiri, kami juga menelepon ke beberapa rumah teman dan saudara. Saya baru ingat, ternyata saat itu tidak semua rumah teman saya memiliki telepon rumah. Hanya beberapa keluarga saja yang punya termasuk keluarga kami. Akhirnya tidak terlalu banyak orang yang bisa ditelepon.
            Salah satu tindakan paling konyol yang terkait dengan telepon umum itu terjadi pada suatu sore yang cerah. Hari itu saya dan kakak saya sepakat bermain telepon umum koin itu. Dengan berbekal beberapa uang koin Rp 100, kakak saya bersepeda ke telepon umum koin itu. Ia kemudian menelepon ke rumah kami. Saya yang mengangkatnya. Kami kemudian ngobrol. Konyol, kan?
            Saat ini, tiang itu tidak lagi menjadi telepon umum. Tiang itu hanya sekedar tiang yang tidak terlalu jelas gunanya apa. Dapat dimaklumi kalau sekarang telepon umum sudah tak digunakan lagi. Orang yang dapat dikatakan melarat pun punya telepon genggam. Telepon koin sudah tak ada lagi yang menggunakannya. Telepon koin telah menjadi sejarah. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini