Awal Januari 2017 yang lalu, saya
berkunjung ke Tewang Pajangan, desa kelahiran Papah. Salah satu tempat yang
kami kunjungi adalah rumah milik almarhum kakek saya. Rumah itu sekarang
terletak di tanah lapang yang ditumbuhi rumput.
Rumput di sekitar rumah itu tidak
terlalu tinggi karena menjadi makanan sapi. Ya, di lapangan itu ada sapi-sapi
yang seharian memakan rumput. Sapi-sapi itu dibiarkan saja terlepas dan berkeliaran dengan bebas.
Beberapa ekor sapi itu milik sepupu
saya. Sepupu saya ini turut menemani saya dalam perjalanan pulang kampung kali
itu. Lucunya, sapi-sapi itu seakan tahu majikannya datang. Mereka berkumpul di
depan pintu rumah seperti hendak bertemu. Sapi-sapi itu tidak beranjak dan
tidak juga melangkahkan kakinya ke teras rumah. {ST}