Ana

Rabu, 18 Januari 2017

Kerapu “Nista”




            Kerapu “nista” bukanlah kerapu jenis baru. Nama ini adalah nama julukan yang saya berikan kepada kerapu yang dibudidayakan di Kepulauan Seribu beberapa waktu yang lalu. Tepatnya pada saat Pak Ahok, Gubernur DKI Jakarta, dianggap menista agama tertentu.
Kerapu ini hampir tidak ada kabarnya karena tenggelam oleh berita penistaan yang diproses dengan cepat. Saya pun tidak memerhatikannya lagi sampai muncul beritanya di sebuah media online. Diberitakan bahwa kerapu yang dibudidayakan itu berkembang dengan baik. Ikan-ikan kerapu yang bibitnya dibawa oleh Pak Gubernur itu, dapat dipanen setelah berumur 7 bulan.
Proses budidaya kerapu ini adalah salah satu program Pemprov DKI Jakarta untuk mengentaskan kemiskinan di sana. Program ini juga didukung oleh pemerintah pusat sebagai akibat dari pengetatan penangkapan ikan. Dengan membudidayakan kerapu, potensi pendapatan akan lebih tinggi dan lebih pasti. Berbeda dengan ikan tangkap, mungkin hasilnya banyak, namun hanya sesekali saja. Nelayan harus lebih bersabar karena perlu waktu berbulan-bulan sampai akhirnya kerapu dapat dipanen.
Kerapu menjadi perhatian saya karena saya adalah penggemar ikan kerapu. Ikan jenis ini kerap menjadi pilihan saya saat berkunjung ke kedai ikan bakar. Rasa dagingnya enak walaupun dibakar tanpa bumbu. Jadi tidak sabar rasanya menikmati kerapu nista. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini