Ana

Rabu, 25 Januari 2017

Kebakaran di Pasar Senen


            Hari Kamis pagi, 19 Januari 2017, rumah kami dihebohkan oleh berita kebakaran di Pasar Senen. Kebakaran itu diwartakan di TV dan juga dari mulut ke mulut. Pasar besar yang letaknya tak terlalu jauh dari rumah kami itu cukup akrab dengan kehidupan kami. Kami cukup sering ke sana untuk membeli bahan pangan segar.
Ini bukanlah kali pertama pasar ini terbakar. Dalam kenangan saya, pasar ini sudah beberapa kali terbakar. Kebakaran yang terakhir membuat kacau los daging. Penjahit langganan Mamah juga harus pindah karena kios tempatnya berkarya ikut terbakar. Kebakaran-kebakaran sebelumnya pernah menimpa bagian lainnya. Tempat jual baju bekas dan bagian onderdil mobil juga pernah.
Kebakaran yang terjadi sejak pukul 4 subuh itu tidak langsung tertangani. Kebakaran sudah keburu menjalar. Petugas pemadam kebakaran tidak dapat langsung memadamkannya. Mobil-mobil pemadam kebakaran berdatangan dari segala penjuru. Adanya mobil-mobil itu menambah kemacetan daerah Senen yang biasanya pun sudah cukup padat.
Saya yang saat itu pergi ke kantor menggunakan mobil, terpaksa mengambil jalan lain supaya tidak terjebak kemacetan di daerah Senen itu. Saya mengambil jalan lewat Paseban kemudian belok ke Kramat Raya. Dari kejauhan saya dapat melihat asap hitamnya yang membubung.
            Saat pulang ke rumah malam harinya, saya juga melewati daerah Senen. Makin dekat ke Senen, makin banyak kendaraan pemadam kebakaran. Kendaraan-kendaraan berwarna merah itu ada yang parkir di dekat sungai. Sudah dapat diduga bahwa kendaraan itu sedang mengisi muatannya. Asap masih mengepul dari bangunan pasar itu. Menurut pengemudi yang mengantar saya saat itu, sorenya masih ada bara api yang terlihat dari bangunan Pasar Senen.
            Selain kendaraan pemadam kebakaran, ada banyak pula kendaraan pribadi yang parkir di tepi jalan mengarah ke Pasar Senen. Saya menduga itu adalah mobil-mobil para pemilik kios yang datang dan mencoba menyelamatkan barang dagangannya.
            Hari Minggu, saat saya melewati daerah Senen, sudah tidak banyak lagi kendaraan pemadam kebakaran yang berwarna merah itu. Kendaraan pribadi masih banyak terlihat. Kali ini kelihatannya diatur seperti tempat parkir. Selain itu ada pula beberapa pedagang yang memajang dagangannya di pinggir jalan.
            Dari berita online yang yang saya baca, para pedagang yang berjualan di pinggir jalan itu menjual barang dagangan mereka yang berhasil diselamatkan. Ada juga yang kehilangan seluruh barang dagangannya. Kerugian yang dihasilkan oleh kebakaran itu sampai saat ini masih belum bisa diperhitungkan secara pasti. Semoga saja mereka mendapatkan rezeki pengganti yang telah hangus terbakar itu. Semoga saja Pasar Senen dibangun kembali menjadi pasar yang lebihbaik dan tidak rawan terbakar. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini