Ana

Jumat, 06 Januari 2017

Hutan Berkabut Dalam Kenyataan




            Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis cerita yang salah satu setting-nya di hutan berkabut. Cerita ini tidak disusun oleh saya sendiri. Para pembaca boleh mengusulkan jalan cerita melalui media sosial. Saya yang kemudian bertugas untuk merangkainya menjadi sebuah cerita baru.
            Rangkaian cerita itu membawa imajinasi saya ke hutan berkabut yang misterius. Dari kejauhan, hutan itu terlihat samar-samar di kabut yang berwarna putih. Kabut yang bergerak-gerak membuat hutan itu makin misterius. Di dalam hutan itulah cerita itu berkembang sampai berakhir.
            Saya tidak lagi mengingat hutan dalam bayangan saya itu sampai akhirnya saya melihatnya sendiri dalam dunia nyata. Saya melihat hutan yang mirip sekali dengan bayangan saya saat itu. Hutan itu berada di Tana Toraja. Saya berkunjung ke sana pada bulan November 2016. Kabarnya saat bulan-bulan itu, memang musimnya hutan berkabut.
            Saya betul-betul takjub saat melihatnya. Pemandangan yang dulunya hanya ada di benak, sekarang benar-benar ada di depan mata. Pemandangan yang dulunya saya paksakan untuk hadir, sekarang hadir tanpa diundang. O ya, pemandangan hutan berkabut itu saya lihat dalam perjalanan menuju ke sebuah air terjun. Saya dan teman-teman akhirnya tidak dapat mencapai air terjun itu karena kondisi jalan yang buruk.
            Hutan berkabut yang saya lihat itu kebanyakan pohonnya adalah pinus berdaun jarum. Kabutnya bergerak-gerak seiring angin yang bertiup. Pemandangan ini malah menjadi inspirasi baru untuk cerita baru. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini