Ana

Senin, 05 Desember 2016

Jamu di Restoran Mewah




            Jamu adalah salah satu kekayaan Indonesia. Berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi jamu dan obat-obat tradisionalnya. Harganya biasanya tidak terlalu mahal alias murah. Itu membuat jamu identik dengan kelas bawah.

            Belum lama ini saya mendapat kesempatan makan di restoran yang cukup mewah. Ditraktir ceritanya. Restoran itu menyajikan menu makanan khas Indonesia. Harganya relatif mahal untuk ukuran kantong saya. Apalagi porsi makanan yang kami pesan saat itu cukup banyak.

            Sebagai reward atas pesanan yang banyak itu, kami mendapatkan bonus minuman jamu. Ada 2 macam jamu yang boleh dipilih, yaitu beras kencur dan kunyit asem. Kedua jenis jamu ini adalah jamu standar dagangan mbok jamu. Jamu-jamu jenis ini boleh diminum oleh siapa saja.

            Saya mengambil salah satu gelas berisi jamu itu sambil membayangkan segarnya jamu beras kencur yang dingin itu. Saya meneguknya kemudian terbatuk-batuk. Cairan yang saya teguk itu memang berasa kencurnya, namun rasa yang dominan adalah gulanya. Minuman itu manis sekali, hampir seperti sirup manisnya.

            Beberapa ratus tahun yang lalu, gula memang pernah menjadi simbol kemewahan. Tidak semua orang dapat menikmati manisnya gula. Gula dan olahannya menjadi suguhan mewah di pesta-pesta. Namun, zaman itu telah berlalu. Saat ini gula ada di mana-mana, semua orang dapat menikmatinya dengan harga murah. Bahkan tanpa harus mengeluarkan biaya pun orang dapat menikmati gula.

            Saya tidak tahu apakah manisnya jamu di restoran mewah itu sebagai nostalgia akan kejayaan gula ratusan tahun yang lalu atau hanya karena selera manis sang pembuat. Yang jelas saya hampir tidak bisa menikmatinya. Akhirnya jamu itu tidak habis saya minum. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini