Akhir
tahun 2016 dunia maya dihebohkan oleh fenomena “om telolet om”. Fenomena ini
tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Internet
menyebarkannya dengan sangat cepat. “Om telolet om” bertebaran di kolom
komentar medsos tokoh-tokoh dunia. “Om telolet om” menjadi trending topic dunia.
“Om
telolet om” berawal dari anak-anak kecil yang suka mendengar klakson bus yang
sudah dimodifikasi. Bunyinya sekilas terdengar seperti “telolet”. Ada juga yang
mendengarnya seperti “tolelot”. “Om telolet om” adalah permintaan mereka kepada
sang supir, yang biasanya berwujud om-om, untuk membunyikan klakson teloletnya.
Anak-anak itu akan bersorak gembira saat si om membunyikan klakson teloletnya.
Bahagia itu sederhana saja bagi mereka.
Kebahagiaan
sederhana ini kemudian menular ke seluruh dunia. Banyak orang-orang terkenal
yang kebingungan karena medsosnya dihampiri oleh “om telolet om” mencari tahu
asal-muasalnya. Dengan demikian mereka pun menjadi tahu tentang Indonesia.
Lumayan lah Indonesia kali ini tidak terkenal karena keburukannya saja. Seru
juga. Ada beberapa orang terkenal dan klub sepak bola yang juga posting “om
telolet om” untuk menyapa penggemarnya di Indonesia.
Fenomena
“om telolet om” ini memancing kreativitas banyak orang. Ada yang membuat naskah
pendek, meme, dan video lucu-lucuan. Dunia maya bertambah seru karenanya. O ya,
ada juga yang nyinyir, lo. Yang agak aneh, ada juga yang menganggapnya kafir.
Ada penjelasan cukup panjang tentang ini. Saya enggan membacanya.
Fenomena
ini membuat saya mencari tahu asal muasalnya. Ternyata penggemar telolet itu
sudah ada sejak beberapa tahun ini. Bahkan ada kumpulan penggemarnya.
Kegiatannya melihat dan merekam bus telolet. Penggemar telolet ini kebanyakan
anak-anak dan remaja. Yang menjadi keasyikan mereka adalah mengumpulkan rekaman
aneka bus telolet. Makin banyak makin keren.
Ada
juga perkumpulan yang pantang meminta telolet. Mereka hanya menanti sampai
klakson telolet itu dibunyikan. Namun, lebih banyak lagi yang berteriak “om
telolet om!” {ST}