Ana

Rabu, 14 Desember 2016

Bintang 3 dan Tanggapan Cepat




            Beberapa waktu belakangan ini saya cukup sering berkendara dengan menggunakan transportasi berbasis online. Cara ini hampir selalu saya gunakan saat pergi ke pusat perbelanjaan. Saat ini, saya sudah tidak pernah lagi membawa kendaraan sendiri kalau ke mall. Itu pula yang saya lakukan pada hari libur yang lalu. Saya dan adik saya memesan mobil lewat aplikasi online.
            Pada layar telepon genggam saya dapat terlihat posisi mobil yang kami pesan itu. Saya lihat dia sudah tak jauh dari rumah kami. Saya menantinya sembari mengirimkan pesan yang menegaskan letak rumah saya. Saya merasa tenang karena mobil itu memang bergerak mendekat ke rumah kami. Mobil itu makin mendekat sampai akhirnya malah melewati kompleks rumah kami.
Saya akhirnya menelepon pengemudi itu. Saya mencoba menjelaskan namun orang itu sepertinya tidak mengerti. Saya akhirnya memutuskan untuk memberikan kalimat perintah.
“Belok kiri di belokan pertama, kemudian belok kiri lagi,” perintah saya.
“Bukannya belok kanan, ya? Seharusnya belok kanan,” sanggah pengemudi itu.
Saya kemudian mengulangi perintah saya dengan tegas. Saya tahu letak rumah saya dan saya juga tahu mana yang kiri, mana yang kanan. Pengemudi ini entah kurang konsentrasi atau disorientasi, entahlah. Saya kemudian menantinya di halaman rumah. Ia datang tak lama kemudian.
Dalam perjalanan, saya merasa ada yang tidak beres. Pengemudi itu berkali-kali membawa kendaraan ke bagian tengah jalan, padahal ruas jalan itu 2 arah. Ia juga berkali-kali menginjak rem secara mendadak. Demikian juga dengan pedal gas, berkali-kali ia menginjaknya secara mendadak sehingga mobil agak tersentak. Ia juga berkali-kali menggerakkan kepalanya dan mengambil nafas panjang.
Saat masih setengah perjalanan, mobil yang kami tumpangi itu berjalan sanagt pelan sampai rasanya hampir berhenti. Mobil itu mengarah ke kiri seakan-akan mau membelok. Padahal saat itu tujuan kami bukan membelok ke kiri.
“Pak, Bapak ngantuk, ya?” tegur saya.
“Eh, iya,” ujarnya sambil menginjak pedal gas.
Teguran itu tidak lantas ia memperbaiki cara menyetirnya. Saya rasa selain mengantuk pengemudi ini memang kurang cakap membawa mobil. Kemampuannya seperti orang yang baru bisa menyetir. Kecurigaan saya itu saya sampaikan ke adik saya. Dia malah mengira orang itu tidak beres dari gerakannya dan caranya bernapas. Itu membuat saya menjadi tegang sepanjang jalan.
Saat tiba di mal yang kami tuju, saya menyampaikan bahwa saya membayar dengan metode nontunai. Saya merasa perlu menyampaikan hal itu karena ada beberapa pengemudi yang kurang paham dengan metode pembayaran itu. Mungkin karena mereka masih baru mengenalnya. Nah, pengemudi yang kali ini ternyata kurang paham tentang pembayaran nontunai.
Saya menunjuk ke arah layar sang pengemudi di mana ada tertera pembayaran nontunai. Setelah itu saya keluar sambil mengucapkan terima kasih yang sepertinya tidak terlalu tulus. Baru beberapa langkah saya menjauh, pengemudi itu memanggil saya dan meminta bayarannya. Saya agak sewot sekaligus malu karena ada orang lain yang melihatnya. Mungkin saja malah saya yang dikira belum bayar dan main kabur aja.
Saya menjelaskan lagi tentang pembayaran nontunai. Bahwa saya membayar dengan menggunakan kartu kredit. Biaya langsung menjadi bagian dari tagihan saya. Pembayaran ke pengemudi akan diproses lebih lanjut. Setelah itu saya meninggalkan pengemudi yang bengong itu. Dari penampilannya memang dia tidak fokus ataupun konsentrasi. Entah karena ngantuk, atau malah mabuk karena pengaruh sesuatu.
Saat memberikan review, saya tidka bisa memberikan bintang 5 untuk pengemudi ini. Saya hanya memberikan bintang 3. Tadinya malah saya tidak mau memberikan bintang sama sekali karena saya merasa sangat tidak nyaman. Saya juga menyampaikan keluhan saya tentang pengemudi yang mengantuk dan kurang paham tentang pembayaran nontunai.
Saya sudah melupakan peristiwa itu sampai ada email dari orang yang namanya tidak familiar masuk ke inbox saya. Email itu ternyata tanggapan atas review saya. Dalam email itu disebutkan bahwa sang pengemudi sudah mendapatkan teguran keras dan ada komitmen untuk memperbaiki pelayanan. Saya sangat senang mendapatkan tanggapan itu. Terus terang itu lebih dari harapan saya. Apalagi tanggapannya langsung diberikan hari itu juga. Padahal hari itu aadalah hari libur nasional. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini