Ana

Minggu, 18 Desember 2016

Bayi Busung Lapar




            Sebuah judul berita online menarik perhatian saya. Berita itu bukanlah berita baik. Berita itu tentang seorang anak yang meninggal karena busung lapar. Anak itu usianya baru 13 bulan, masih bayi. Saya membaca berita itu dengan sedih, padahal saya tidak mengenal anak itu sama sekali.
            Busung lapar pernah menjadi penyakit penduduk negeri ini pada zaman penjajahan dan beberapa tahun setelahnya. Saya hanya tahu tentang busung lapar dari pelajaran sejarah. Selain itu juga dari berita-berita tentang negara lain di Afrika. Saya tidak pernah menyaksikannya secara langsung walaupun waktu kecil sering diledek terkena busung lapar karena kurus kering dan berambut agak merah.
            Busung lapar terjadi karena kekurangan gizi, terutama protein. Penyakit ini tidak menular namun berbahaya bagi jiwa anak. Anak yang kemudian berhasil melewatinya pun pertumbuhannya tidak sempurna. Selain pertumbuhan fisiknya yang terganggu, kecerdasannya pun mungkin akan lebih rendah.
            Pencegahannya cukup mudah, yaitu dengan memakan makanan yang sehat. Bagi bayi-bayi, diberikan ASI yang cukup. Namun ternyata pelaksanaannya tidak mudah, ya. Bagi sebagian orang , mendapatkan makanan sedikit saja sudah menjadi perjuangan, apalagi yang gizinya cukup.  Bagi sebagian orang lainnya, seperti saya ini contohnya, malah harus mengurangi makan karena kelebihan berat badan. Kelebihan gizi gitu, deh.
            Mungkin faktor kelebihan gizi itu yang membuat saya agak sedih berlebihan seperti ini. Kabar buruk yang lain, walaupun membuat prihatin, jarang membuat saya sedih. Berbeda dengan yang ini. Saya benar-benar sedih. Mata sampai berkaca-kaca membacanya. Semoga saja anak itu disambut dengan baik di surga. Semoga saja kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di negara ini. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini