Ana

Rabu, 28 Desember 2016

Banjir di Bima




            Pada akhir tahun 2016, terjadi banjir besar di Bima, Nusa Tenggara Barat. Banjir ini membuat warga kota itu sangat menderita. Banjir besar ini merusak banyak fasilitas umum dan juga tempat tinggal warga. Banyak warg ayang terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya tak layak lagi untuk ditempati.
            Peristiwa banjir ini tidak terlalu banyak diberitakan. Entah karena letaknya yang jauh dan jauh pula dari jangkauan para reporter, atau mungkin juga beritanya kalah pamor dengan berita lain. Pada saat yang sama, di ibu kota negara, berlangsung pula sidang dugaan penistaan agama.
            Banjir di Kota Bima ini tidak hanya terjadi sekali. Dalam pantauan saya ada 2 kali banjir besar melanda daerah yang sama. Daerah yang semula porak poranda, sudah terlanda banjir lagi tanpa memiliki kesempatan untuk pulih. Banjir dan genangan air itu pun kemudian membuat daya dukung tanah semakin lemah. Beberapa bidang tanah longsor, yang kemudian menjadi bencana baru.
            Dapat dikatakan Kota Bima tertimpa bencana bertubi-tubi, namun tetap saja perhatian media tidak tertuju ke sana. Bencana ini seakan terlupakan. Tak banyak pula yang membuka saluran bantuan untuk bencana ini. Kalaupun ada, bantuan yang diberikan tidak sebanyak di tempat lain yang nama daerahnya lebih terkenal.
            Pemerintah tentunya berusaha memberikan bantuan dan juga pertolongan yang dibutuhkan. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah itu tidak selalu memadai. Kadang kala bantuan itu kurang, sehingga masih banyak yang harus menderita. Perlu bantuan tambahan yang biasanya dapat dihimpun dari swadaya masyarakat. Nah, kali ini tidak terlalu banyak masyarakat yang ikut memikirkan bencana yang terjadi di Bima itu. Mungkin karena kurang publikasi, atau juga karena kurang peduli. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini