Kue
cucur adalah salah satu makanan kesukaan saya. Perpaduan tepung dan rasa manis
gula arennya cocok di lidah saya. Kue cucur selalu menjadi pilihan saya saat
disajikan bersama kue-kue basah lainnya.
Saya
mengenal kue cucur di tempat saya dibesarkan di Kalimantan. Selama
bertahun-tahun saya mengira kalau kue cucur ini adalah makanan khas Kalimantan.
Sampai akhirnya saya pindah ke Jakarta, ternyata kue cucur dikenal di
mana-mana. Di Jakarta, kue cucur bahkan dikenal sebagai kue khas Betawi.
Dari
literatur yang saya baca, kue cucur di kenal di seluruh Asia Tenggara. Kue
cucur itu dikenal dengan nama yang hampir sama pula. Bentuknya juga
begitu-begitu saja. Warnanya pun sama, cokelat seperti gula aren. Kue ini
menjadi penganan ringan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Makanan ini
berharga murah dan dapat ditemukan dalam setiap kesempatan. Selalu ada yang
menjualnya di pasar pada musim apa pun. Pantasan saja saya menemukannya hampir
di setiap tempat tinggal saya.
Saat
saya berkunjung ke Yogyakarta dan datang ke sebuah tempat yang menjual jajanan
pasar, kue cucur juga ikut tersaji di situ. Kue cucur juga dianggap sebagai
makanan khas Jawa, karena rasanya yang manis. Mendengar penjelasan itu saya
manggut-manggut saja. Kue cucur telah menjadi milik banyak orang. Siapa saja
boleh merasa memiliki kue cucur ini. {ST}