Ketiduran saat menonton
TV membuat kita jadi tidur ditonton oleh TV. Kejadian ini beberapa kali saya
alami. Tanpa sengaja saya tertidur sementara TV masih menyala. Setelah
terbangun kembali, saya segera mematikan TV dan melanjutkan tidur. Atau pernah
juga malah melanjutkan menonton TV.
Saya pernah membaca
artikel, tidur di depan TV itu akan mengganggu kualitas tidur. Saya tidak
terlalu ingat lagi bagaimana informasinya.
Mungkin karena saya memang tidak suka tidur di depan TV. Di kamar tidur
saya tidak ada TV dan itu memang disengaja. TV hanya ada di kamar saya saat
ngekos. Itu pun karena hanya 1 ruangan itu saja yang menjadi hak saya. Dalam
ruangan yang sama itulah saya tidur, ganti baju, makan, dan juga nonton TV.
Kalau saya memiliki space lebih
banyak, saya tidak akan meletakkan TV di kamar tidur saya.
Saya tahu memang ada
cukup banyak orang yang menikmati ada TV di kamar tidurnya. Saya rasa itu pula
sebabnya selalu ada TV hampir di semua kamar hotel. Aneka saluran TV di kamar
hotel menjadi salah satu fasilitas yang dijual. Beberapa kenalan saya pun
memiliki TV di kamar tidurnya. TV sudah tidak lagi menjadi penghuni ruang
tengah di sebuah rumah.
Ibu saya yang hampir
setiap hari menonton TV, sering juga ditonton oleh TV. Dia sering ketiduran di
depan TV terutama saat siaran TV tidak terlalu menarik hatinya. TV memang telah
menjadi teman akrabnya. Ibu saya tidak sendiri, cukup banyak orang yang
hidupnya sangat tergantung pada TV. Tanpa TV hampa rasanya.
Suatu hari saat
bepergian, saya sekamar dengan orang yang sangat tergantung pada TV. Dia sangat
riang ketika kamar yang kami inapi dilengkapi dengan TV berlayar lebar dengan
banyak chanel. Remote TV adalah benda pertama yang ia cari ketika memasuki
kamar. Kalau saya, sih, carinya remote AC.
Layar TV menyala selama
kami berada di dalam kamar itu. Bahkan saat kami tertidur. Ia secara khusus
meminta izin kepada saya untuk tetap menyalakan TV saat jam tidur. Supaya tidak
terlalu mengganggu, TV itu dipasang dalam mode mute. Katanya menyalakan TV
sudah menjadi kebiasaannya selama bertahun-tahun. Dia justru merasa susah tidur
bila tidak ada TV.
Saya baru sekali
bertemu dengan orang yang memiliki kebiasaan seperti itu. Walaupun tidak
terlalu suka tidur dengan ditemani TV yang menyala, saya tetap mencobanya. Kasihan
juga kalau dia sampai tidak tertidur semalaman. Apalagi hotel tua tempat kami
menginap itu menyimpan kisah horor khas bangunan tua. Toh, pada dasarnya saya
tetap bisa tidur di mana saja kalau sudah ngantuk berat. Akhirnya saya berhasil
tertidur nyenyak karena kelelahan. {ST}