Dalam sebuah tayangan
TV, saya melihat tayangan tentang seorang kepala daerah. Citra yang (ingin)
ditampilkan oleh sang kepala daerah adalah pekerja keras, transparan, dan juga
penuh integritas. Saya pun tertarik untuk melihatnya, tetapi saya tidak
menonton tayangan hal ini sampai selesai. Keputusan itu karena saya menganggap
sang kepala daerah itu membual.
Bapak itu mengatakan
kalau dia bekerja keras demi daerah yang dipimpinnya. Ia mengaku setiap hari
bekerja selama 20 sampai 22 jam, kadang-kadang 24 jam. Sedangkan yang namanya
sehari itu adalah 24 jam. Itu berlaku bagi seluruh penghuni dunia ini. Dengan
demikian dapat dianggap ia beristirahat hanya sekitar 2 sampai 4 jam per
harinya.
Kalau hanya sesekali
dilakukan, itu mungkin saja. Sebuah pekerjaan sering kali memang memakan ekstra
waktu. Namun kalau setiap hari? Itu rasanya mustahil. Manusia yang kekurangan
istirahat (tidur), fungsi tubuhnya menjadi tidak normal. Hanya dalam waktu
beberapa hari saja kondisi badannya akan menurun. Kondisi tubuh tidak akan
pulih walaupun sudah mengkonsumsi aneka suplemen kalau tidak dibarengi dengan
istirahat. Pengakuannya itu menjadi agak lebay. Saya bersyukur karena kepala
daerah itu tidak memimpin daerah tempat saya tinggal.
Mungkin yang dia
maksudkan hanya hiperbola saja. Ucapannya untuk membuktikan bahwa ia adalah
pekerja keras yang tidak mengenal waktu. Entahlah. Semoga saja apa yang
dikatakannya itu benar-benar ada hasilnya. {ST}