Ana

Kamis, 20 Oktober 2016

Durasi Kedatangan Bus yang Tak Tentu




            Setelah cukup lama menggunakan bus Transjakarta, saya mulai merasa nyaman. Kalau tidak menggunakan bus, saya menggunakan jasa transportasi online. Saya menjadi agak malas untuk nyetir sendiri.

            Yang membuat saya malas nyetir karena kepadatan dan kemacetan di Jakarta. Saat nyetir sendiri, saya tidak bisa duduk leyeh-leyeh apalagi tertidur. Saya harus waspada dan siap siaga sepanjang perjalanan. Makin lama waktu yang diperlukan untuk sebuah perjalanan, makin lama saya harus waspada. Tentunya akan makin lelah juga.

            Sebenarnya naik bus itu nyaman juga, kok. Semua bus Transjakarta dilengkapi dengan pendingin udara. Pendingin udara ini masih berfungsi dengan baik walaupun bus itu padat. Untuk tempat duduk, memang tidak semua orang mendapatkannya. Hanya yang masuk lebih dulu dan yang prioritas saja yang mendapatkannya. Kadang-kadang kalau saya ingin duduk di dalam bus, saya akan menunggu bus berikutnya.

Bus berikutnya dapat dipantau dari layar monitor yang tersedia di halte. Dengan melihat sajian itu, kita dapat menentukan untuk naik bus yang mana. Mau menunggu bus berikut atau yang saat itu sudah ada di halte. Informasi ini sangat membantu untuk mengambil keputusan. Hanya satu hal yang saya sayangkan dari sistem yang ada sekarang, yaitu durasi kedatangan bus yang tak tentu.

Pada saat menanti bus, kita bisa melihat bus mana saja yang akan datang. Ada bus yang jaraknya berdekatan, sehingga waktu tibanya pun berdekatan. Ada pula bus yang jaraknya sangat berjauhan, sehingga selisih waktu tibanya pun lama, bahkan sangat lama. Saya pernah menunggu hampir 40 menit di halte dpean kantor saya tanpa ada bus yang lewat. Setelah bus pertama datang, bus-bus selanjutnya berdatangan dalam waktu tak lebih dari 10 menit.

Durasi yang tak tentu itu sebenarnya dapat dipahami karena bus menggunakan jalan raya yang kondisinya penuh kendaraan. Apabila sampai ada kemacetan, maka bus akan otomatis tertunda. Bus yang di belakangnya pun akan tertunda, dan seterusnya. Bus-bus itu akan menghilang dari layar monitor, atau malah sebaliknya, menjadi bertumpuk-tumpuk.

Waktu kedatangan yang tidak menentu itu tentunya akan merepotkan. Waktu perjalanan pun akan susah diperkirakan. Kadang-kadang cepat, kadang-kadang sangat lama. Semoga saja ke depannya tidak akan terjadi lagi yang seperti ini. Kalau waktu kedatangan dan juga waktu tempuh perjalanan relatif pasti, tentunya akan lebih banyak orang yang memilih menggunakan Transjakarta. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini