Suatu hari saya
mendapat undangan acara yang bertempat di sebuah rumah tua di kawasan elit.
Acara ini diawali dengan makan siang. Menunya disajikan secara prasmanan di
sebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Tamu-tamu boleh makan di beberapa
bagian rumah, terutama di bagian luar yang telah disulap menjadi tempat makan
lengkap dengan meja dan kursinya.
Sambil makan, saya pun
berbincang-bincang dengan tamu lainnya. Kebanyakan dari kami mengagumi rumah
yang besar dan megah itu. Saya pun mengaguminya. Orang yang menempati rumah ini
tentunya orang yang cukup berada. Rumah besar di kawasan elit Jakarta itu
tentunya biaya pemeliharaannya tidak murah.
Setelah makan siang,
kami mendapatkan kesempatan untuk tur melihat-lihat rumah berlantai 2 itu. Kami
berjalan berkelompok dan sesekali berhenti mengagumi ornamen yang ada. Kami
juga berhenti cukup lama di kamar mandi. Kamar mandi di rumah itu sangat luas,
jauh lebih luas dibandingkan dengan kamar saya. Padahal kamar saya adalah kamar
yang paling luas di rumah kami.
Rombongan kami cukup
lama berada di kamar mandi. Kamar mandi super luas itu dilengkapi dengan
bathtub, pancuran, kloset, wastafel, dan sofa untuk leyeh-leyeh. Sepertinya
kamar mandi itu didesain untuk pasangan yang suka berada di kamar mandi.
Mengapa saya menebak pasangan? Karena hampir semua yang ada di tempat itu
terlihat sepasang. Yang paling jelas adalah sepasang wastafel yang sepertinya
menjadi area pribadi bagi masing-masing orang.
Teman-teman baru saya
itu cukup banyak yang betah berlama-lama di area kamar mandi. Mereka berfoto
bersama dan juga selfie dengan aneka gaya. Lama-lama saya merasa bosan karena
sudah kehilangan minat. Hmmm… Mungkin karena pada dasarnya saya adalah orang
yang agak malas mandi he he he. Saya kemudian meninggalkan mereka di tempat itu
untuk menjelajah daerah lainnya.
Saya berkeliling
melihat-lihat. Tidak hanya melihat, saya juga mengamati. Dari hasil pengamatan
saya, ruangan di rumah itu sebenarnya tidak banyak. Hanya ada 3 kamar tidur di
rumah itu. Selain itu ada ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, ruang
bermain, dapur,dan kamar mandi. Yang membedakannya adalah luasnya. Hampir
setiap ruangan berukuran sangat luas. Menurut saya beberapa ruangan luasnya
agak berlebihan dan tidak terlalu dibutuhkan.
Saat kaki saya
kelelahan, saya kembali ke tempat terkahir berpisah dengan teman-teman saya.
Mereka masih bergerombol tak jauh dari kamar mandi. Beberapa masih mengidamkan
untuk dapat memiliki dan tinggal di rumah sebesar itu. Sementara saya sudah
tahu kalau saya tidak mau tinggal bertahun-tahun di rumah seperti itu. Rumah
super besar bak istana itu tidak terlalu cocok untuk saya. Ada banyak ruang
yang terlalu luas dan menjadi tak berguna sama sekali. Kalau hanya tinggal
beberapa hari oke saja, sih. Anggap saja seperti liburan. Acara itu pun saya
anggap sebagai hiburan dan liburan singkat. {ST}