Ana

Kamis, 22 September 2016

Kucing di Mesir dan di Indonesia




            Kucing adalah binatang yang dikeramatkan oleh bangsa Mesir kuno.  Bukti penghormatan kepada kucing banyak ditemukan di bangunan-bangunan kuno kebudayaan Mesir. Saat itu tidak ada orang yang berani membunuh kucing. Semua kucing mati karena sebab alami.
            Konon kabarnya, Mesir pernah kalah perang karena kucing. Lawannya menyerbu dengan menggendong kucing. Akibatnya, prajurit Mesir tidak berani melawan karena rasa hormatnya pada kucing. Peluang itu digunakan lawan untuk mengalahkan. Akhirnya prajurit Mesir kalah perang.
            Di Indonesia, terutama di sekitar tempat tinggal saya, kucing bukanlah binatang yang dihormati. Kucing bahkan cenderung dimusuhi. Kucing-kucing ini hidup liar di jalanan. Mereka mencari makanannya di tempat-tempat sampah. Kehidupan liar mereka itu membuat penampilan mereka kumuh dan kotor. Beberapa bahkan ada yang korengan.
            Saat berjalan kaki di kompleks tempat tinggal saya, sudah pasti akan bertemu dengan kucing. Kucing-kucing selalu ada sepanjang waktu, baik pagi, siang, malam atau subuh. Kadang-kadang mereka terlihat diam dan tenang. Ada kalanya mereka sangat agresif. Entah karena berebut makanan, atau juga mengejar para penjual makanan.
            Saya jadi membayangkan apa jadinya jika orang-orang Mesir kuno tiba-tiba berada di Jakarta saat ini. Tentunya mereka akan sangat prihatin melihat fauna yang mereka hormati itu tampak kumuh dan lusuh. Banyak pula yang bertubuh kurus kering karena kurang makan. Selain tak terurus, mereka juga sering dimusuhi oleh para manusia penghuni kompleks. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini