Ana

Rabu, 28 September 2016

Kipas Angin di Halte Transjakarta




            Halte-halte bus Transjakarta selalu dilengkapi dengan kipas angin. Kipas angin yang berdaya cukup besar ini sangat berguna untuk sirkulasi udara di halte yang umumnya tidak terlalu luas. Kipas ini juga berguna untuk mengurangi hawa panas.
            Kipas angin itu bisa dipindahkan arahnya, tergantung kebutuhannya. Biasanya kipas angin ini diarahkan ke antrean padat orang-orang yang sedang menunggu datangnya bus. Angin segar dari kipas itu memang sangat dibutuhkan saat berdesakan seperti itu.
            Suatu kali, saya melihat kipas angin itu tidak mengarah ke antrean. Kipas angin itu mengarah ke sebuah sudut kosong. Dalam hati saya pikir tentunya ada orang yang tidak tahan kena kipas angin kemudian minta kipas anginnya diarahkan ke tempat lain.
            Pertanyaan saya itu terjawab tidak lama kemudian. Seorang wanita petugas halte berjalan ke sudut kosong itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya. Dari bahasa tubuhnya sudah jelas kalau dia kegerahan. Sudah dapat ditebak kalau dialah yang memindahkan arah kipas angin untuk mendinginkan tubuhnya sendiri.
            Sekilas tindakan itu dapat dikatakan egois karena hanya mementingkan kesejukan tubuhnya sendiri. Namun kalau dilihat tempat kerjanya sebagai penjaga loket yang berada di dalam sebuah bilik kecil, tentunya dapat dimaklumi kalau dia juga perlu udara segar. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini