Ana

Minggu, 11 September 2016

Ingin Punya Perkebunan Tomat




            Sudah sejak lama saya ingin punya perkebunan tomat. Itu karena saya suka buah tomat. Buah yang sering dikira sayur ini adalah salah satu buah kesukaan saya. Saya sering memakannya tanpa harus dimasak dulu. Seperti layaknya makan buah lainnya. Kadang kadang saya memakannya dengan sambal, saos, atau juga garam.
            Tomat menjadi bagian dari makanan orang di seluruh penjuru dunia. Tomat ada di makanan mewah di restoran keren sampai makanan yang dijajakan di pinggir jalan. Kebanyakan hanya sebagai pelengkap makanan, bukan sebagai makanan utama. Tomat adalah buah yang dapat tumbuh di seluruh dunia. Saya juga selalu bisa mendapatkan buah tomat di setiap kota yang saya kunjungi.
            Saya pernah menanam tomat di pot kecil dan juga di halaman rumah. Tanaman itu tumbuh dari bijinya. Rasanya pernah juga ada yang berbuah. Buah itu langsung saya ambil dan makan tak lama setelah terlihat kemerahan. Menanam di pot kecil dan juga di halaman itu belumlah dapat dikatakan sebagai perkebunan tomat. Yang saya cita citakan adalah perkebunan tomat. Ada lahan khusus yang memang digunakan untuk menanam tomat. Tomat hasil dari perkebunan ini tidak hanya untuk saya nikmati sendiri, tetapi juga dijual atau ditingkatkan nilai tambahnya.
            Keinginan memiliki perkebunan tomat itu tidak selalu ada. Kadang saya lupa karena memang tidak menjadi prioritas bagi saya. Saat saya mengejar goal yang lain, memiliki perkebunan sama sekali tidak menjadi pokok pikiran saya. Memiliki perkebunan artinya juga memiliki tanah untuk menanam. Nah, saya saat ini belum memiliki sebidang tanah pun. Saya belum pernah berinvestasi dalam bentuk tanah. Kalau milik orang tua saya sih ada.
            Keinginan untuk memiliki perkebunan tomat itu muncul kembali saat saya membaca sebuah buku tentang sayuran. Di dalam buku ini tomat digolongkan sebagai sayuran. Lebih  tepatnya sayuran buah. Tomat memiliki banyak varietas. Ada yang dapat tumbuh di dataran tinggi, ada juga yang di dataran rendah. Ada yang bentuknya sebesar apel, ada juga yang kecil seperti buah anggur.
            Cara mendapatkan bibit tomat pun cukup mudah. Caranya dapat mengambilnya dari buah tomat yang berkualitas bagus. Ya, pembibitannya dapat menggunakan biji seperti yang dulu pernah saya lakukan. Saya menjadi bersemangat lagi untuk memiliki perkebunan tomat setelah membaca tentang itu.
            Sampai saat ini, perkebunan tomat itu hanya menjadi keinginan. Belum ada langkah nyata yang saya lakukan untuk mewujudkannya. Suatu saat nanti saya akan mewujudkannya dan menuliskan ceritanya di blog ini. {ST}

Popular Posts

Isi blog ini