Dalam budaya Jawa, gong sering
digunakan sebagai penanda. Pada beberapa acara, gong dibunyikan bila ada tamu
kehormatan. Saat ini, gong juga digunakan di restoran maupun hotel untuk
menyambut tamu. Semua tamu dianggap sebagai tamu kehormatan. Gong ini
dibunyikan saat mereka datang.
Baca juga:
Bentuk naga di tanah Jawa ternyata
mendapat pengaruh dari Tiongkok dan budaya Hindu-Buddha. Naga dianggap sebagai
simbol penjaga. Biasanya ukiran naga ada di bagian pintu masuk candi-candi dan
istana. Bentuk naga juga digunakan sebagai gantungan gong. Naga pada gantungan
gong itu umumnya dibuat dari ukiran kayu. Kepala naga pada ukiran itu mulutnya
terbuka dengan lidah terjulur keluar, seakan bersikap wasapada. Naga di gantungan
gong ini tidak hanya 1. Selalu ada sepasang naga yang ekornya bertautan. {ST}