Burung merpati telah lama menjadi
simbol perdamaian. Burung merpati juga menjadi lambang kesetiaan. Tentunya
simbol ini digunakan karena ada sebabnya. Konon kabarnya, burung merpati adalah
burung yang setia pada pasangannya. Burung ini juga tidak suka bertengkar
sehingga sangat cocok sebagai simbol perdamaian.
Sekali menemukan pasangan, burung
merpati akan selalu setia pada pasangannya. Mereka akan saling setia seumur
hidupnya. Apabila salah satunya lebih dulu mati, maka pasangannya tidak akan
mencari ganti. Romantis, yah.
Sepasang merpati ini juga saling
bekerja sama dalam hal mengerami telur mereka. Yang mengerami tidak hanya induk
betinanya, induk jantan pun gantian mengerami telur. Sepertinya mereka berdua
sama-sama merasa memiliki telur yang ketika menetas akan menjadi keturunan
mereka bersama.
Merpati adalah unggas yang tidak
memiliki empedu. Empedu itu rasanya pahit. Ketiadaan empedu dianalogikan
sebagai tidak menyimpan kepahitan di dalam dirinya. Merpati dianggap tidak
menyimpan dendam sehingga layak disebut sebagai simbol perdamaian.
Melepas burung merpati sering
dijadikan kegiatan untuk menyimbolkan perdamaian dan juga sebagai simbol
kesetiaan. Pelepasan burung merpati sering dilakukan pada acara pernikahan.
Burung merpati yang saya potret ini adalah burung merpati yang dilepaskan
setelah pernikahan teman saya. Burung itu terbang ke bagian atap gereja, untuk
mendekat ke pasangannya. {ST}