Ada kabar gembira yang tersiar dari
rumah kami pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 2016. Pada hari itu, telah
menetas seekor bayi kura-kura di kolam kami. Ini adalah kali ketiga
ditemukannya kura-kura yang menetas. Kami menyambut gembira kelahirannya ke
dunia. Saya pun demikian. Saya menyiarkannya di semua media sosial yang saya
miliki.
Tidak banyak kura-kura peliharaan
yang dapat menetas dari telur. Dari beberapa orang pemelihara kura-kura yang
saya kenal, hampir tidak ada yang memiliki kura-kura yang menetas dari telur.
Karena itu, menetasnya kura-kura di kolam kami juga disambut gembira oleh komunitas
kecil pemelihara kura-kura. Kami mendapatkan ucapan selamat dari anggota
komunitas yang kebanyakan masih ada hubungan keluarga dengan kami itu.
Bayi kura-kura ini adalah bayi
ketiga yang menetas di kolam kami. Bayi-bayi sebelumnya kami beri nama Obewan
dan Obetwoing. Nama-nama mereka juga mencerminkan urutan kelahiran mereka. Bayi
ketiga ini, seharusnya memiliki nama yang mengandung arti 3. Namun ternyata
tidak mudah untuk menemukan nama bayi kura-kura ini. Saya sempat mau menamainya
Obetri tetapi segera diprotes oleh adik saya, anak ketiga dalam keluarga yang
namanya ada “tri”nya.
Sampai tulisan ini saya buat, bayi
kura-kura itu belum memiliki nama. Kami pun tidak merasa perlu untuk buru-buru
memberikan nama. Berbeda dengan anjing dan kucing, Kura-kura bukanlah hewan
yang biasa dipanggil dengan namanya. Mereka tetap hidup tenang walaupun tanpa
nama. O ya, kura-kura di kolam rumah kami namanya mirip, lo. Semua bernama Obe.
Nama lengkapnya Obesitas. Nama itu mereka dapatkan karena hampir semua
kura-kura kami mengalami kegemukan.
Kura-kura telah menjadi bagian
keluarga kami turun-temurun. Kalau mau baca ceritanya, silakan baca di sini. {ST}
Baca juga: