Berkendara dengan kendaraan umum
artinya harus siap berdekatan dengan orang yang tidak dikenal. Demikian juga
yang terjadi bila berkendara menggunakan bus Transjakarta. Dalam beberapa hari
ini, saya juga harus bertemu dengan banyak orang.
Saat naik bus TJ, saya lebih suka
mengambil tempat di bagian depan, bagian yang diperuntukkan untuk perempuan.
Ada kalanya saya harus berdiri hampir sepanjang perjalanan, ada juga saatnya
saya bisa duduk saat bus tidak terlalu penuh.
Suatu hari, saya pernah duduk di
samping seorang yang berkerudung. Kerudungnya itu ditata dengan menggunakan
jarum pentul. Jarum pentul di kerudungnya itu tidak hanya pentulnya yang
terlihat. Bagian jarum yang tajamnya juga terlihat. Saat melihat itu pertama
kali, saya mengucap dalam hati, “Wah, hati-hati tertusuk, tuh!”
Perjalanan yang tenang membuat
perempuan berkerudung di sebelah saya itu tertidur. Kepalanya terkulai ke
samping, tepatnya ke arah saya duduk. Kepala kami sempat berbenturan saat
kendaraan berhenti. Di saat yang sama, peniti di kerudungnya tak sengaja
menusuk telinga saya. {ST}