Beberapa hari ini saya cukup sering
berkendara menggunakan Transjakarta. Kendaraan ini dapat menampung banyak
orang. Saya pun bertemu dengan banyak orang yang beraneka ragam. Keragaman
Indonesia benar-benar terlihat di kendaraan ini. Keragaman itu, dalam beberapa
hal juga dapat dikatakan sebagai keanehan.
Salah satu keanehan yang belum bisa
saya lupakan adalah seorang yang tidak mau berpegangan. Orang ini berdiri di
tengah-tengah lorong bus, menghadap ke depan. Kakinya membentuk kuda-kuda,
mungkin maksudnya supaya bisa berdiri dengan stabil.
Kuda-kuda kakinya itu tidak terlalu
berpengaruh ketika supir bus berkali-kali mengerem. Penumpang yang ada di
dalamnya menjadi bergerak ke arah depan, termasuk si jagoan kuda-kuda itu.
Setelah beberapa kali hampir jatuh, akhirnya dia jatuh juga. Jatuhnya tidak
hanya sekali, lo. Dalam perjalanan itu, saya melihatnya 2 kali terjatuh ke arah
depan. Setelah jatuh, ia bangkit kembali dan berdiri dengan posisi yang sama,
menghadap ke depan dan tidak berpegangan. {ST}