Hagia Sophia. Foto: pixabay.com |
Salah satu impian saya adalah ke
Turki. Ini adalah bagian dari cita-cita ingin keliling dunia. Selain itu, saya
juga mau mengunjungi aneka situs sejarah yang menjadi saksi peradaban dunia. Di
negara ini, ada beberapa bangunan kuno yang sudah berdiri ratusan tahun. Sebagai
pengagum seni bangunan, saya juga ingin langsung datang ke sana untuk
mengaguminya.
Ada banyak bangunan kuno di Turki.
Bangunan-bangunan itu dibuat sebelum teknologi secanggih sekarang. Sebagai
orang yang pernah belajar ilmu teknik, saya dapat membayangkan bagaimana proses
pembuatannya. Mulai dari perencanaan, pengerjaan, sampai penyelesaiannya.
Tentunya tidak mudah. Saya ingin ke Cappadokia, Efesus, Hagia Sophia. Beberapa
bangunan tua di tempat ini juga dilengkapi dengan sistem tata air yang keren. Itu
juga menjadi tujuan impian saya.
Selain bangunannya, saya juga
tertarik pada kebudayannya. Salah satu yang paling berkesan bagi saya adalah
tarian sufi. Cara menarikannya dengan berputar-putar sampai rok lebarnya
mengembang. Kelihatannya keren sekali. Yang lebih mengesankan, tarian ini
ditarikan oleh laki-laki. Bukan laki-laki yang gemulai, lo.
Tarian sufi awalnya ditarikan oleh
Jalaludin Rumi pada saat guru spiritualnya meninggal. Tarian itu adalah
ekspresi kehilangannya dan bentuk penyerahan diri pada Tuhan. Ia berputar-putar
selama berjam-jam. Ada cerita yang mengatakan bahwa ia menari berputar-putar
selama 3 hari 3 malam. Yang jelas tarian ini tidak hanya ditarikan selama
beberapa menit. Perlu stamina yang fit untuk menarikannya.
Impian ke Turki sebenarnya tidak
termasuk prioritas bagi saya. Di list cita-cita saya, berkunjung ke negara ini
menempati peringkat 3 digit. Artinya masih banyak cita-cita lain yang ingin
saya capai. Impian ke Turki baru muncul lagi karena maraknya berita dari negara
ini. Sayangnya, beritanya bukanlah berita baik. Ada yang tentang penghancuran
bangunan, pemboman, dan kudeta.
Walaupun sangat jauh dari kekacauan
itu, saya prihatin juga mendengarnya. Semoga saja negeri yang indah itu tidak
hancur karena salah kelola. Harapan yang sama juga saya tujukan pada negara
tempat saya dilahirkan ini, Indonesia. {ST}