Suatu hari saya mendapat masalah.
Apa masalahnya, saya tidak dapat jelaskan di sini. Biarlah masalah itu hanya
diketahui oleh orang-orang terdekat saya saja. Yang jelas, saya harus
berhadapan dengan kebencian yang menular.
Saya sangat galau ketika masalah ini
saya telusuri. Ternyata dampaknya tidak hanya berakibat bagi saya sendiri. Saat
itu, saya melihat kalau masalah ini berkembang, akan banyak orang yang terkena
imbasnya. Saya tidak mau hal itu sampai terjadi.
Berjam-jam saya galau dan mencoba
menenangkan diri. Saya menonton video-video lucu yang dibintangi oleh
keponakan-keponakan saya. Saya juga mendengarkan lagu-lagu pembangkit semangat.
Sebentar-sebentar saya berdoa supaya masalah ini, atau kegalauan ini, segera
berlalu.
Menjelang tengah malam, saya masih
belum bisa tertidur. Pikiran saya penuh oleh masalah dan rasa khawatir. Saya
mencoba membaca namun sangat susah untuk memusatkan perhatian. Tidak ada hal
yang saya mengerti dari apa yang saya baca.
Akhirnya saya berdoa berserah diri.
Entah berapa lama saya berdoa. Sepertinya cukup lama. Doa itu ternyata sangat
menguatkan. Setelah menutup doa saya, saya menjadi lebih tenang. Saya tahu,
masalahnya tidak selesai. Lebih tepatnya belum selesai, namun saya mendapat
kekuatan baru. Akhirnya saya bisa beristirahat dengan tenang. Kesusahan sehari
cukuplah untuk sehari. {ST}