Ana

Minggu, 10 Juli 2016

Bahan Alami Pewarna Batik




            Kain batik sudah lama menjadi kekayaan negeri kita. Sebelum adanya pewarna buatan, batik diwarnai dengan pewarna alami. Alami artinya berasal dari alam. Sumbernya tidak jauh-jauh, hanya dari sekitar tempat tinggal.
Kayu jati untuk pewarna merah kecokelatan. Kayu nangka untuk pewarna kuning muda. Kunyit untuk pewarna kuning. Manggis untuk pewarna keunguan. Yang paling menarik bagi saya adalah rumput malu. Rumput malu juga dapat digunakan sebagai pewarna alami untuk menghasilkan warna kehijau-hijauan.
            Saat ini, ada cukup banyak orang yang ingin membangkitkan kembali kekayaan negeri warisan leluhur itu. Mereka membuat batik yang diwarnai dengan pewarna alami. Batik jenis ini membuatnya lebih susah, perawatannya pun tidak mudah. Harganya lebih mahal.
            Saya bisa memahami harganya yang lebih mahal. Harga adalah tebusan dari proses pembuatannya yang tidak mudah dan perlu waktu lama. Kain batik yang diwarnai dengan pewarna alami ini kebanyakan batik tulis, dikerjakan dengan tangan. Selembar kain batik tulis yang diwarnai dengan pewarna alam dapat disamakan dengan sebuah karya seni.
            Pewarna alami ini cukup menarik perhatian saya. Mungkin suatu saat nanti saya akan mencoba membuatnya sendiri. Berhasil atau tidaknya akan saya catat di blog ini. {ST}

Baca juga:

Popular Posts

Isi blog ini